selamat datang di blog unyu ini, karena aku punya banyak hobby jadi ini blog yang isi nya macem-macem. makasih sudah mampir ke blog aku , semoga aja salah satu posting disini bermanfaat buat kalian. ^^
▼
Friday, June 18, 2010
sinopsis cinerella's sister episode 1
The Cast of Cinderella’s Stepsister:
Moon Geun Young as Song Eun Jo
Seo Woo as Goo Hyo Sun
Chun Jung Myung as Hong Ki Hoon
Taecyeon as Han Jung Woo
Lee Mi Sook as Song Kang Sook
Kim Gab Soo as Goo Dae Sung
Kang Sung Jin as Yang Hae Jin
Choi Il Hwa as Chairman Hong
Seo Hyun Chul as Kang Sook’s
Di sebuah rumah kecil, seorang gadis remaja sedang memasak. Dialah Song Eun Jo. Dia tetap diam saja meski ada suara teriakan orang dewasa yang terdengar. Seorang anak laki-laki bergabung dengannya, Han Jung Woo. Kemudian Eun Jo duduk dan menikmati makanannya. Tapi Jung Woo diam saja. Eun Jo kemudian menjelaskan kalau dia tidak tahu apa nanti bakal bisa makan lagi. Jung Woo mengerti. Dia segera menyantap makanannya.
Teriakan tadi datang dari ibu Eun Jo dan ayah Jung Woo. Mereka bertengkar dan ayah Jung Woo baru saja memukul ibu Eun Jo, Kang Sook untuk yang terakhir kalinya sebab wanita ini sudah tidak tahan lagi dan ingin pergi. Ayah Jung Woo bersikeras menginginkan agar dia tidak pergi.
Pertengkaran itu berubah menjadi brutal. Ketika Kang Sook memanggil putrinya, Eun Jo dan Jung Woo segera berlarian ke ruangan itu dan melihat kalau Kang Sook sedang diancam dengan memakai sebuah tongkat pemukul baseball. Eun Jo menjatuhkan pria mabuk itu dan Jung Woo melempar tongkat itu keluar.
Kemudian Eun Jo menggenggam tangan ibunya dan mengajaknya turun bukit. Ayah Jung Woo yang mabuk mencoba mengejar mereka. Ketika sampai di bawah bukit, ayah Jung Woo sekali lagi berteriak agar ibu Eun Jo tidak pergi. Jung Woo sendiri berteriak agar mereka segera kabur dan memulai kehidupan baru. Dia bahkan menjatuhkan ayahnya saat mencoba mengejar lagi.
Eun Jo perlu waktu lama buat meyakinkan ibunya agar mau naik kereta. Kang Sook berteriak kalau mereka tidak punya tempat tinggal dan menyuruh supir taksi untuk kembali. Eun Jo mengatakan kalau sudah tidak ada lagi yang tertinggal disana dan menambahkan kalau ibunya ingin cincin berlian itu dan tidak sempat mengambilnya tadi, Eun Jo sudah menangani hal itu. Kang Sook segera berubah menjadi senang dan menyuruh supir taksi ke stasiun kereta.
Ayah Jung Woo sudah menyembunyikan cincin itu di suatu tempat namun dia tahu benda itu sudah hilang. Dia mengirim orang untuk mengejar Kang Sook dan putrinya. Ketika akan siap berangkat, Eun Jo memperhatikan ada preman yang ikut naik. Ibunya sedang tidur jadi coba dibangunkannya. Dia akhirnya mendapat ide untuk kabur saja tanpa ibunya. Toh, ibunya sering lolos dari kejaran orang. Namun, Eun Jo kembali berubah pikiran. Dia kembali dan membangunkan ibunya yang kaget melihat orang-orang kiriman suaminya.
Orang-orang itu melihat mereka ketika mencoba menerobos kerumunana siswa di bagian belakang kereta. Mereka akhirnya bersembunyi di toilet terpisah. Di toilet tempat Eun Jo bersembunyi sudah ada orang. Jadi dia membekap gadis yang disana dengan tangannya. Gadis itu adalah Gu Hyo Sun.
Inilah hidup Hyo Sun. Seseorang sedang bekerja keras di tempat pembuatan anggur beras. Dialah Hong Ki Hoon. Hyo Sun muncul dihadapannya dan menanyakan kenapa dia tidak menjawab telponnya. Kemudian gadis itu berkata kalau dia sudah kehilangan sesuatu paling berharga, sebuah cincin. Dia lupa sudah meletakkannya dimana. Dia bisa celaka kalau tidak bisa menemukannya.
Ki Hoon sudah terbiasa dengan hal kayak begini dan mengingatkan Hyo Sun kalau semuanya akan baik-baik saja. Saat Ki Hoon mengantarnya ke sekolah, dia sudah kembali tenang. Sekali lagi Hyo Sun menegaskan kalau Ki Hoon adalah miliknya. Namun, Ki Hoon berkata jika dia bisa saja dipecat kalau ada yang mendengar perkataannya barusan. Hyo Sun malah berkata: “Karena kau adalah milikku, jadi jangan memikirkan orang lain.”
Hyo Sun mendapat kunjungan di sekolahnya. Kang Sook sedang menunggunya di pintu masuk. Sebelum tertangkap oleh orang-orang kiriman suaminya, Eun Jo menyerahkan cincin itu pada Hyo Sun. Sekarang, keresahan Hyo Sun pada cincin yang hilang masuk akal. Dia mengajak Kang Sook pulang ke rumahnya.
Ketika sampai dirumah, mereka disambut oleh dua wanita yang sedang khawatir. Ayah Hyo Sun, Gu Dae Sung, sedang marah. Dan orang yang bisa menenangkannya adalah Hyo Sun. Jadi dia berlari ke dalam rumah dan menemukan ayahnya sedang marah-marah pada perkerja yang tidak becus bekerja.
Hyo Sun segera meminta ayahnya untuk menenangkan diri dengan mengatakan kalau para pekerja itu adalah kawan-kawan ayahnya. Dia juga berpura-pura terisak. Dae Sung akhirnya tenang. Kang Sook menyaksikan semua ini dengan ketidakpastian. Dua ibu-ibu tadi mengatakan kalau Dae Sung tidak seperti ini ketika istrinya masih hidup. Mendengar semua itu dan harta kekayaan Dae Sung, Kang Sook jadi ingin tahu. Sementara itu, Hyo Sun berusaha keras mencari cincin itu.
Kang Sook sangat terluka saat sedang berjalan menuju rumah ini. Sekarang dia menenangkan diri dan mencoba bermanis-manis dengan dua wanita itu. Dia menawarkan diri untuk membantu pekerjaan disana. Dua wanita itu tidak tahu siapa Kang Sook dan memandanginya penuh curiga. Mereka menolak tawaran itu dan Kang Sook malah mendapat siraman air berbau amis!
Hyo Sun meminjamkan pakaian ganti pada Kang Sook dan karena tidak ada lagi yang tersisa, dia memberikan baju milik almarhum ibunya. Kang Sook sangat pas mengenakan pakaian itu. Dia mengingatkan Hyo Sun pada almarhum ibunya dan mulai menangis. Dia hanya bisa bilang kalau Kang Sook cantik dengan baju itu. Kang Sook terkejut melihat gadis itu menangis dan menepuk kepala gadis itu. Hyo Sun teringat akan sentuhan ibunya. Dia meminta Kang Sook melakukannya lagi. Dia bahkan dipeluk oleh Kang Sook.
Hyo Sun tiba-tiba ingat kalau sudah menyimpan cincin itu di salah satu tasnya. Dia bertanya pada pamannya dimana tas itu. Saat paman akan mengambilkannya, Hyo Sun malah meminta paman untuk menyembunyikannya.
Ketika mendengar Dae Sung memarahi putrinya karena sudah menghilangkan cincin seseorang, Kang Sook menjelaskan situasinya. Dia masuk ke kantor Dae Sung dengan hati-hati. Kang Sook yang mengenakan baju mantan istrinya, membuat Dae Sung terpana. Dia terkejut.
Dengan hati-hati, Kang Sook menjelaskan kalau Hyo Sun meminjamkan tas yang berisi cincinnya itu pada seorang teman. Hingga temannya itu kembali, maukah dia mengijinkannya tinggal disana dan memberinya pekerjaan.
Di rumah Jung Woo, Eun Jo menunggu ibunya dengan gelisah. Ayah Jung Woo yang mabuk percaya kalau Kang Sook pasti meninggalkannya lagi. Namun, Eun Jo bersikeras kalau ibunya pasti kembali. Laki-laki itu menantangnya: “Apa kau percaya pada ibumu? Apa kau percaya dia akan kembali hanya karena kau disini?” Eun Jo berkata kalau dia pasti kembali. Namun ada juga rasa takut kalau ibunya tidak akan pernah kembali.
Kembali ke rumah keluarga Gu. Hyo Sun berlari mencari Kang Sook dan mengatakan kalau tangannya terluka. Kang Sook mengobatinya dan Hyo Sun berusaha agar Kang Sook menepuk kepalanya lagi.
Kejadian ini disaksikan oleh beberapa pria yang melihat ikatan diantara mereka berdua. Paman Hyo Sun jelas tidak suka melihat ini. Kedua pria yang lain, Ki Hoon dan Dae Sung jelas terlihat bingung melihat ikatan antara Kang Sook dan Hyo Sun.
Malam itu, Kang Sook mulai melancarkan aksinya. Dia menyentuh kaos Dae Sung dengan alasan ada lubang kancing yang robek di baju Dae Sung. Kang Sook bisa merasakan ketertarikan pria itu. Namun, dia melakukannya dengan pelan-pelan.
Misalnya saja, Kang Sook bertanya dimana letak pasar karena akan membeli bahan untuk makan siang Hyo Sun. Dia bilang bisa berjalan saja. Namun tentu tidak akan begitu. Dae Sung mengeluarkan sepedanya dan menawari Kang Sook tumpangan. Awalnya Kang Sook menolak tapi akhirnya mau juga. Berkali-kali, Kang Sook memeluk pinggang Dae Sung karena guncangan sepeda.
Paman Hyo Sun yang tidak suka melihat perkembangan ini memberikan cincin itu pada Kang Sook. Ki Hoon mendekati Hyo Sun yang sedang menangis. Karena tidak ada alasan lagi untuk tinggal, Kang Sook harus pergi dan Dae Sung serta putrinya tidak bisa berbuat apa-apa.
Ki Hoon berkata pada Dae Sung bahwa dia kesal melihat Dae Sung yang tidak berbuat apa-apa. Dae Sung membiarkan Hyo Sun menderita lagi padahal baru saja dia mendapatkan kebahagiaannya. Dia menyuruh Dae Sung untuk mengejar Kang Sook ke stasiun kereta dan meminta wanita itu untuk kembali. Ki Hoon dan Hyo Sun bahkan sudah pergi lebih dulu ke stasiun. Dae Sung akhirnya bangkit dan mencari Kang Sook di pemberhentian bus, dimana wanita itu sedang menunggu bus.
Dae Sung berkata bagaimana mungkin dia meninggalkan Hyo Sun dan menggunakan putrinya sebagai alasan agar dia tetap tinggal. Kang Sook menjawab bahwa dia juga punya putri yang sangat memerlukannya. Jadi Dae Sung berkata kalau putrinya itu juga bisa tinggal bersamanya. Dia akan menjemputnya. Kemudian Kang Sook bertanya apakah dia melakukan hal ini murni karena keinginan Hyo Sun. Dae Sung lantas memeluknya.
Sudah berhari-hari sejak ibunya pergi. Jung Woo berkata kalau Eun Jo tidak perlu mengkhawatrikan segalanya karena dia akan menjaga Eun Jo. Ibunya sudah meninggalkannya dan tidak akan kembali lagi. Eun Jo bertanya apakah Jung Woo yakin pada hal itu. Dan dia bilang sangat yakin.
Jawaban ini membuat ekspresi Eun Jo mengeras. Namun detik berikutnya dia menyeringai. Dia mungkin tidak bisa meninggalkan ibunya tapi sekarang ibunya sudah meninggalkannya. Semua sudah jelas. Dia bebas. Dia kemudian berkemas-kemas. Jung Woo bersikeras agar dia tidak pergi. Hanya saja, Eun Jo menatapnya dengan garang.
Eun Jo mengabaikan permohonan Jung Woo agar tidak pergi. Saat sampai di pintu gerbang, Eun Jo berhenti. Ada dua orang pria disana dan bertanya padanya. Itu adalah paman Hyo Sun dan Ki Hoon. Eun Ji mulai berpikir.
Di dalam mobil, Ki Hoon mencoba berbicara dengan Eun Jo yang cemberut. Dia menatap laki-laki itu penuh curiga dan meminta ingin ke toilet. Ketika para pria itu menunggunya di luar gedung, Eun Jo lari lewat jalan belakang.
Ki Hoon-lah yang bertugas mengejar Eun Jo. Dia hampir berhasil namun hanya bisa menarik pensil di rambutnya yang mambuat rambut Eun Jo terurai. Dia menatap Ki Hoon dan membuat laki-laki itu terpesona. Dia berhenti mengejarnya. Karena melihat Eun Jo seperti sangat terluka.
Dengan cepat, Ki Hoon melanjutkan kembali pengejarannya dan kali ini dia berhasil menjatuhkan Eun Jo. Kemudian Ki Hoon malah berbaring di sampingnya. Mengingat perkataan Kang Sook kalau putrinya akan sulit dibujuk. Dia bertanya apa Eun Jo punya uang. Dia juga bilang kalau akan sulit bagi gadis seusianya untuk hidup sendiri. Akan tetapi, semuanya akan menjadi berbeda kalau dia sudah 20 tahun. Jadi kenapa Eun Jo tidak menunggu sedikit lagi.
Eun Jo tetap murung. Tapi anehnya, kalimat Ki Hoon merasuki jiwanya. Dia berpikir: “Aneh. Rasanya benar-benar aneh. Cara dia bicara, aku pasti akan percaya saja bila dia bilang bulan itu datar. Aku pasti sudah dirasuki setan!”
Di rumah Hyo Sun, Eun Jo dan ibunya bertengkar. Ibunya bilang bahwa kehidupan mereka kali ini akan berbeda. Dia melakukan ini untuk Eun Jo. Tapi Eun Jo berkata bahwa sebaiknya mereka hidup berdua saja. Eun Jo juga menuduh ibunya telah mengabaikannya dengan cara meninggalkannya dengan pria jahat. Mendengar ini, Kang Sook sangat khawatir dan bertanya apa pria itu melakukan sesuatu yang buruk padanya. Eun Jo bilang tidak, tapi takut pria itu akan melakukannya.
Eun Jo bilang bahwa dia akan pergi dari tempat itu. Tapi kang Sook menghentikannya dan berkata semuanya pasti akan berbeda. Dia juga bilang kalau Eun Jo bisa pergi ke sekolah lagi. Eun Jo takut mempercayai ibunya dan bertanya apa dia serius. Dia mereka diusir lagi, dia meminta ibunya untuk membiarkannya pergi.
Dae Sung mencoba berbicara pada Eun Jo. Dia bilang bahwa, bila Eun Jo punya keinginan, tinggal bilang saja. Dia berjanji akan mengabulkannya. Eun Jo kemudian berkata kalau dia tidak perlu janji. Dia tidak percaya pada janji dan meminta Dae Sung untuk segera menyekolahkannya.
Berikutnya, sebuah suara berteriak: “Hyo Sun pulang!” Dia masuk ke dalam ruangan itu dan melihat ada seseorang. Dia menyadari bahwa itu adalah orang yang membekapnya di dalam toilet. Mengabaikan tatapan
menghina Eun Jo, dia berteriak: “Hai, Unni!”
No comments:
Post a Comment