Thursday, June 15, 2023

In memoniam kurama fumi

Aku selalu betanya-tanya kenapa aku membutuhkan waktu yang lama, untuk mengunjungi makam kurama, dan makam fumi. Bahkan beberapa saat aku bahkan tidak tahu dimana tempat nya, yang membantu ayahku.

Setelah tahu, aku mengunjungi beberapa kali. Namun setiap hari aku hanya berani melihat dari jauh beberapa saat, tanpa air mata, tanpa perasaan apapun, hampa.

Baru saja, aku membaca sebuah novel. Dia menceritakan betapa dia mencintai seseorang yang sudah meninggal, tidak mau menghapus kenangan atau memusnahkan sisa keberadaan mereka, namun sekaligus tidak bisa mendatangi tempat itu karena dia sangat mencintai nya, dan juga karena hati nya sakit.

Ternyata itu, ternyata karena aku mencintai mereka, dan ternyata hati ku sakit. Menulis ini dengan beberapa tetes air mata yang jatuh lalu mengering, di temani rasa hampa dan berat di dada.

Btw tutup kandang dan rumah kayu ini menghilang, ga tahu sekarang kemana dan aku belum cukup kuat untuk bertanya.

No comments:

Post a Comment