Friday, June 18, 2010

sinopsis personal taste episode 11

Personal Taste episode 11

Episode 11 : Clear skies beginning today? (Cuaca cerah mulai hari ini?)
Chang Ryul mendorong Jin Ho dari Kae in dan berteriak, "Kau sudah janji akan mundur!" Jin ho menjawab, Sebenarnya aku akan mundur, tapi aku tidak bisa, Aku akan mulai mencintainya sebagai seorang pria sekarang. Kae In bingung, apa maksudmu? Jin Ho melihat ke arah Kae in dan mengaku, aku bukan gay. Maaf sudah menunda begitu lama untuk mengatakannya padamu. Aku mohon kau mau memaafkanku. Kae in mulai menangis dan ia memukul dada Jin ho, berkali2, tapi bukan pukulan keras, Kae in kesal dengan Jin Ho. Jin ho menahan tangan Kae in dan menariknya dalam pelukannya. Maaf. In hee dan Chang Ryul menenangkan diri ke bar (huehehe..) Chang Ryul minum terus dan In Hee marah2, ia tidak terima dan tidak mau mengalah. (karena dramanya blom selesai, ada tambahan ep lagi haha..) In Hee, "Apa kau akan membiarkan semua ini berakhir seperti ini?" Chang Ryul, "Apa kau tidak melihat wajah Kae in saat Jin Ho mengaku bahwa ia bukan gay? Itu sudah menjelaskan semuanya kan? Aku bahkan tidak punya 1% pun kesempatan." In Hee, "Kau bersumpah kau tidak bisa tanpa Kae in, bukankah kau harus mendapatkannya apa pun yang terjadi?" Chang Ryul, "Aku tidak mau." In Hee, "Mengapa tidak?" Chang Ryul, "Karena aku mencintainya. Karena dia sangat menderita karena aku. Dan karena Jin Ho, maka ia bisa tertawa sekarang." In Hee tertawa mengejek dan ia berkata apa kau pikir itu cinta? Menyingkir secara sukarela, dan terasa bagaikan cinta sejati, iya kan? In hee de vil berkata, baik aku akan melakukannya dengan caraku sendiri mulai sekarang. Chang Ryul minta In hee menghentikan semuanya, tapi In hee de vil menjawab bahwa ia hanya tahu satu jenis cinta, jika aku tidak bisa memiliki Jin ho, maka tidak seorang pun boleh. (arrgh asal jangan bunuh2an saja kaya di glass shoes dulu, So ji sub jadinya mati deh..) Jin Ho dan Kae in berhenti di jalan dan membicarkan yang terjadi. Kae in berkata dengan nada terluka, semua ini benar2 membuatku bingung. Kae in, "Aku merasa sangat bodoh saat tahu aku jatuh hati denganmu dan terluka karena tahu bahwa itu akan sia2 saja. Aku bahkan tidak berniat balas dendam. Aku hanya melakukannya karena aku membutuhkan sesuatu untuk mengeluarkan energiku." Jin Ho berkata, "Aku tidak yakin bahwa kau menyukaiku, aku baru yakin saat kau berkata pada Chang Ryul bahwa kau tidak bisa meneruskan lagi." Kae In, "Dasar bodoh, kau baru tahu hari ini, aku bahkan mengenakan baju pria dan melakukan semua hal2 bodoh agar bisa bersamamu." Jin ho meminta maaf, Kae in berkata, tidak, aku tidak mau memaafkanmu. Jin ho membujuk Kae in sepanjang jalan, aku tahu, kau punya hak marah denganku dan aku juga sudah bersalah padamu, tapi apa kau tidak akan memaafkanku? Kae in tidak mau menjawab, hanya berkata dalam hati, "Ramalan cuaca besok pagi, Orang yang ingin kupertahankan sebagai teman berkata padaku hari ini bahwa ia menyesal dan ingin memulai dari awal sebagai pria dan wanita. Hatiku hampir meledak rasanya, tapi semua air mataku berkata aku tidak boleh memaafkannya hari ini. Tapi mulai besok pagi, Aku tidak akan takut cuaca buruk." Sampai di rumah, Kae in langsung minta Jin ho keluar dari Sang Go Jae. Aku tidak ingin melihatmu malam ini. Jin Ho mengikuti Kae in masuk dan berkata aku tahu kau merasa dikhianati, tapi ini adalah kali pertama aku merasakan seperti ini, jadi aku juga tidak tahu apa yang harus kulakukan. Kae in berkata, bukankah kau sudah pernah pacaran sebelumnya (Eun Soo, episode 8). Jin ho ingin menjelaskan, tapi ada tamu tidak diundang, Hye mi yang mabuk dan diikuti oleh Tae Hoon. Hye mi menubruk Jin Ho, ia tanya kak, mengapa kau tidak mencintaiku? Aku lebih muda dari Kae in, dan lebih cantik, dan aku lebih mencintai dirimu dibanding dengannya! Mengapa kak? Mengapa? Kae in memutar bola matanya dan berjalan pergi, sementara Hye Mi terus mendesak Jin Ho. Jin Ho berkata, aku tidak melihat orang lain sebagai wanita kecuali untuknya, Mengerti? Kae in berhenti sejenak mendengar kata2 Jin Ho tapi langsung masuk ke kamarnya. Setelah sampai di dalam, ia berkata pada dirinya ia tidak bisa memaafkannya sekarang, tapi kemudian Kae in tersenyum. Jin Ho mengantar Hyemi pulang ke rumah ibunya dan Jin Ho berkata pada Ibunya agar tidak mencemaskannya. Ibu Jin ho bisa menerima kalau Jin Ho berpacaran dengan Kae in, tapi apa harus tinggal serumah. Jin ho mengarang cerita bahwa sebenarnya mereka mengerjakan proyek bersama untuk museum, jadi tingal bersama membuat mereka semakin nyaman bekerja sama. Ibu Jin ho mengerti. KAe in menggerutu, mengapa Jin ho pergi begitu lama (hehe..katanya diusir neng..), Kae in bahkan menggantung boneka Jin no-nya, dan memukulinya. Ternyata Jin Ho pulang, berdiri di belakang Kae in dan tersenyum melihatnya memukuli boneka itu yang di panggil Jin Ho. Kae in melihat Jin Ho dan sedikit malu. Kae in tanya apa sebenarnya hubungan Jin ho dengan Hyemi, mengapa dia memanggil Jin ho sebagai tunangannya? Jin ho menjelaskan, anak itu bahkan menyebutku sebagai tunangannya ketika ia masih berumur 7 tahun. Jin Ho jadi senang, "Hei, apa kau cemburu?" Kae in berkata, "Kau kejam, kau tahu Hye mi menyukaimu sejak lama tapi membiarkannya saja." Jin ho mengakui, ia memang salah. KAe in tanya tentang Eun Soo. Jin Ho menjelaskan sebelum Eun Soo kuliah di luar negeri, Eun Soo pernah datang dan berkata ia akan membatalkannya jika Jin ho memintanya untuk tinggal. Jin Ho tidak melakukannya. Karena ia tidak yakin apa Eun Soo memang sangat berarti untuknya. (Tirza : aku krg setuju, kalau mau kuliah ke LN, kuliah saja, mau pacarnya nahan atau tidak ya tetap aja kuliah. just spring your wing and fly away..) Lalu Kae in tanya apa artiku bagimu, Jin Ho menjawab, "Bahkan jika aku menjalani hidup yang berbeda, aku tetap ingin kau ada di dalamnya." Kae in jadi tersipu dan ingin mengalihkan perhatian, aku masak ramyeon ya. Kae in mau lewat tapi Jin Ho menghentikannya dan menariknya ke pelukannya, Jin Ho mengelus kepala Kae in, "Wanita aneh ini yang selalu menyarankan makan kapanpun dia merasa malu, aku mencintainya." Paginya, Jin Ho sangat berbunga2, ia masuk kantor dan bersenandung. Jin Ho bahkan menyiapkan sarapan dan kopi untuk stafnya. Semua heran, bahkan memeriksa cangkir kopinya, apa ini diracun? Jin Ho berbicara, dan ia memberikan dukungan semangat pada mereka dan menambahkan, "Aku mencintai kalian semua." Wajahnya benar2 bahagia. Young Sun datang ke Sanggojae dan Kae in mengatakan semuanya, reaksi pertama Young Sun adalah, "Apa kau memakai obat? Apa kau sangat kesepian? Apa kau mengkhayalkan ini semua?" KAe in mengaku Jin Ho menciumnya di depan Chang Ryul dan In Hee de vil. Young Sun jadi sangat senang tapi ia menambahkan, "JIka kau cuma berimajinasi, kubunuh kau." Young Sun berkata aku memang hebat, sejak awal aku sudah melihat sesuatu dalam diri Jin ho. Tiba2 Young Sun menyadari sesuatu, Sang Jun! Oh si brengsek itu...!! Sang Jun menemui Young Sun tanpa tahu apa yang terjadi. Young sun langsung pada tujuan, Jadi, kau bukan gay?! Sang Jun kaget dan mencoba tertawa, tapi Young Sun terus melotot padanya, dan Sang Jun tanya dengan suara baritonnya, "Bagaimana kau tahu?" (lucu kalau dengar perbedaan suara Sang Jun, oh I really like this actor, and Young Sun unni too..both of them) Young Sun kesal dan berkeras agar mereka berhenti bertemu. Sang Jun masih heran bagaimana Young Sun tahu. Apa karena kau merasakan maskulinitasku ya? Tapi Young sun berkata bahwa Kae in dan Jin Ho pacaran sekarang. Sang Jun kaget sekali dan langsung bergegas kembali ke kantor. Sang Jun tanya apa benar semua yang sudah ia dengar? Jin Ho membenarkan. Bagaimana dengan Do bin. Jin ho berkata, ia akan mengatakan yang sebenarnya, tapi Sang jun tidak setuju, bagaimana jika Do Bin menarik dukungannya? Jin ho menjawab, tidak ada yang bisa kita lakukan kalau begitu. Sang Jun, "Apa kau benar2 mencintai Park Kae In sebesar itu?" Jin Ho mengangguk. Do Bin memberikan tiket untuk perjalanan bisnis ke Pulau Jeju. DO bin berkata di sana banyak sekali taman untuk anak2, yang bisa dijadikan bahan ide. Jin Ho juga akan datang karena akan menghadiri seminar. Do Bin ingin mendekati Jin Ho lagi di pulau Jeju. KAe in merasa tidak enak, dan ia ingin menjelaskan semuanya tapi In Hee de vil muncul. Ayah Chang Ryul memarahi Chang Ryul lagi dan ia mengancam akan membuang Chang Ryul ke kantor cabang di China (ya sbg alasan nanti kalo Kim Ji Suk berangkat wamil ya..hehe diganti Song Seung hun aja yg pernah main juga ama Sohn Ye Jin, arsitek juga..) Ayah Chang Ryul jadi kaget saat Chang Ryul langsung menyetujuinya. Aku tidak mau tinggal di sini, jadi tidak apa pergi ke China. In Hee melihat Jin Ho di museum dan memberi selamat. Tapi In hee langsung kelihatan aslinya dan tanya apa yang Jin Ho lihat pada Kae in, apa kau tahu ini akan sangat mengecewakan Do bin, apa Kae in cukup berharga untuk pengorbanan sebesar itu? Apa KAe in lebih berarti? Jin ho menjawab : Iya. JIn Ho ingin menemui DO Bin tapi In Hee mengatakan Do Bin pergi ada perjalanan bisnis. In Hee memberikan Jin Ho undangan atas nama Do Bin dan berkata juri untuk proyek Dahm akan ada di sana. Jin Ho mau pergi dan In hee tanya, "Mengapa Kae in? Bukankah aku lebih baik darinya sebagai partnermu?" Aku punya posisi lebih bagus untuk membujuk DO bin yang kecewa dan juga punya pengaruh pada juri2 proyek Dahm. JIn Ho, "Aku tidak mencari partner bisnis, tapi partner hidup." In Hee, "Apa kau pikir Kae in punya hak menjadi partner hidupmu?" Jin Ho, "Mengapa kau membuang waktumu seperti ini? Jika kau melihat yang terjadi antara aku dan Kae in kemarin, kau pasti mengerti kau sudah membuang waktumu." In hee, "Aku akan melakukan yang terbaik sampai akhir." Jin Ho memanfaatkan waktu mengunjungi Kae in dan mau mengajaknya kencan. Kae in pura2 jual mahal, yah aku sedikit sibuk, tapi kalau kau memaksa... KAe in setuju dan menetapkan tanggal, Jin Ho mau pergi tapi tiba2 ponselnya berdering. Ibu Jin ho menelp. dan ingin bertemu dengan Jin Ho dan juga Kae in. KAe in duduk dengan gelisah, ia takut ibu Jin Ho akan membencinya dan menentang hubungan mereka. Jin Ho menenangkannya, ibuku akan menyukaimu karena aku menyukaimu. Kae in sedikit tenang. Ibu Jin Ho datang dan ternyata ia baik pada Kae in. Ibu Jin Ho, "Aku mempercayai Jin Ho dan aku juga bisa melihat bahwa Jin hoku sangat menyukaimu, aku bisa melihatnya dari caranya memperlakukan dirimu. Ibu Jin Ho menyinggung tentang "proyek" mereka, yang membuat Kae in bingung, "Proyek?" Jin Ho langsung berkata kau tahu..proyek itu, kedip, kedip, proyek yang kita kerjakan bersama ? Ibu Jin ho bisa menerima Jin Ho tinggal bersama Kae in, tapi ia minta satu hal, "Jangan hamil sebelum menikah." Kae in terkejut sekali. Sampai di rumah, Kae in menyuruh Jin Ho pulang daripada bohong dengan ibunya. Jin Ho pura2 beres-beres, dan Kae in muncul di muka kamar Jin Ho, "Lama sekali berkemasnya..Bagaimana kalau kita membatasi kencan kita seminggu sekali saja, aku sibuk dan banyak kerjaan." Jin Ho tahu Kae in pura2, tapi ia juga tidak mau kalah dan berkata bagaimana kalau sebulan sekali saja, ia juga banyak pekerjaan. KAe in setuju dan Jin ho merasa "senjata makan tuan" Keduanya sebenarnya mau Jin ho tetap tinggal tapi gengsi. Jin Ho akhirnya sampai ke mobilnya dan ia bergumam sendiri, jika ia pergi, akan lebih sulit untuk cari alasan tinggal di sini lagi. Jin Ho mulai latihan mencari alasan di dalam mobilnya. Apa ia harus pura2 sakit perut? Masuk dan mengecek apa pintu sudah dikunci? Oh atau berkata Bahan bakar mobilnya habis dan ia tidak punya uang? (hahaha..konyol) Jin Ho masuk lagi untuk mengambil laptopnya (kebetulan ketinggalan), Kae in melihat kalau Jin Ho akan pergi lagi maka Kae in pura2 terkilir. Jin Ho langsung menghambur ke arah Kae in, dan mau memijat pergelangan kaki Kae in, justru Kae in lupa kalau ia pura2 sakit dan malah cekikikan karena geli. Jin ho tahu Kae in hanya pura2. Mereka jadi menyadari kedekatan mereka dan mulai saling mendekat dan hampir berciuman saat tiba2..Young sun datang! (ha..pintunya lupa dikunci lagi.) Kae in panik dan tidak mau Jin Ho ketahuan ada di kamarnya, maka ia minta Jin Ho sembunyi di lemari (LHM harus merasakan bagaimana rasanya sembunyi di lemari haha..jadi ingat Jandi, ini drama banyak yg ngeledek BOF deh haha..). Kae in keluar menemui Young Sun. Young Sun sedang berantem dengan suaminya dan ia mau nginap di rumah Kae in. Mau tidak mau Kae in harus menerima Young Sun, biarpun ia membujuknya bagaimana dengan anakmu? Kasihan bagaimana kalau ia mencarimu, ayo kau pulang saja. Lalu Kae in menyuruh Young Sun mandi dulu, agar Jin Ho bisa keluar dari kamarnya. Kae in menyuruh Jin Ho keluar dan ia berjinjit untuk mencium pipi Jin Ho, dan pintu kamar terbuka dan Young Sun melihatnya...Jin Ho harus pergi dan langsung menuju kantornya (haha...bahaya) Paginya (oh aku suka pagi ini hehe..), Hyemi menemui Kae in di musium. Hyemi membawa koper, ia akan pulang ke Kanada, ia sudah meninggalkan semuanya dan pergi ke Korea demi Jin ho dan ia tidak sanggup melihat kak Jin ho-nya menikahi wanita lain. Hye Mi masih tidak percaya ia dikalahkan oleh Kae in, tidak ada wanita di dunia ini yang mencintai Jin Ho lebih darinya. Kae in hanya menjawab, ia tidak bisa berkata apa ia mencintai Jin ho lebih besar dari Hye Mi tapi, saat ia pikir Jin Ho itu gay, ia tetap akan menikahinya jika Jin ho menginginkannya. "Sebesar itulah aku ingin bersamanya." Hye mi sedikit terperangah dan ia langsung pergi. In Hee menerima dokumen dari sekretaris ayah Do Bin, untuk diberikan pada Do Bin. In Hee tanya mengapa President Choi sangat tertarik dengan desain Prof. Park? Dan dijawab ini karena Sanggojae. Mata In Hee de vil melebar mendengarnya. Ketika Hye mi akan ke lift, In hee melihatnya dan mengajaknya ke cafe (iya buruan ke cafe..cepat!!) Dan..hehe ada cowok keren, pake kumis, dan rambutnya diikat duduk di meja dekat mereka, mirip Kim Nam Gil :) dia minum kopinya dua teguk , lalu melihat keluar sebentar, dan dengan santai meneruskan membaca buku, ia sudah hampir menyelesaikan halaman bukunya, dan..eh..ada Hye mi dan In hee ya.. Yah intinya, In Hee mencuci otak Hye mi, bahwa Kae in pernah pacaran dengan Chang Ryul dan ia menduakan Jin ho. In Hee berkata apa mungkin Jin Ho ditipu Kae in ? Dan..oh..kamera bergerak mengambil gambar dari bg sana, hei tahu ngga siapa yang duduk di belakangmu? oh dasar kameramen! Ayah Chang Ryul dan asistennya datang ke rumah Kae in dengan banyak hadiah. Kae in melihat mereka di jalan dan berusaha menghalangi mereka ke rumahnya. Kae in berkata ia sudah putus dengan Chang Ryul. Tapi ayah Chang Ryul tidak menggubrisnya, ia berkata anak2 muda biasa berkelahi dan ia minta maaf atas nama Chang Ryul. (oh damn, kenapa penampilan KNG sangat mengganggu? I can't concentrate to watch other scenes!!) Kae in tidak mengijinkan mereka masuk ke rumahnya. Saat sebuah mobil mendekat dan membuat mata Kae in melebar, Ibu Jin Ho dan Hyemi, Ibu Jin Ho langsung mengenali ayah Chang Ryul. Ayah Chang Ryul menyapa Ibu Jin Ho dengan sebutan Istri saudaraku. Ayah Chang Ryul bahkan menyebut Kae in, "Calon menantu" Ibu Jin Ho langsung kaget dan Kae in mencoba menjelaskan, tapi Ibu Jin ho tidak mau mendengar dan langsung masuk kembali ke dalam taksi sambil menangis. Di rumah, Jin ho menjelaskan mengenai cerita sebenarnya pada ibunya. Tapi Ibunya tidak mau dengar, dan ia berkata ia tidak mengijinkan Jin ho pacaran dengan Kae in. Ayah Chang ryul juga kaget dan ingin tahu bagaimana Kae in bisa memanggil Ibu Jin Ho dengan panggilan "Ibu?" Mengapa?? Ia berteriak pada Chang Ryul. Jin Ho pulang ke Sanggojae dan menyalahkan Kae in kenapa kau mengijinkan Presiden Han datang membawa hadiah? Kae in membela diri, bukannya aku tidak mencoba menghentikannya. Jin Ho menyalahkan Kae in ini karena kau ingin balas dendam waktu itu. Kae in berkata, "Tapi kau yang sudah mendorongku dengan rencana balas dendam itu dan jika mau menyalahkan, JIn ho yang salah karena pura2 jadi gay sejak awal." Keduanya bertengkar. Dan Jin ho pergi dengan marah. Ternyata Jin ho menemui ibunya, ia berlutut dan memohon agar Ibunya merestui mereka. Ia berkata dulu memang Kae in pacaran dengan Chang Ryul tapi sudah berakhir, lagipula, Jin holah yang pertama-tama menyukai Kae in dan lengket dengannya. Ibu Jin Ho tetap tidak setuju. Alasannya karena Kae in pernah terlibat dengan orang2 yang dulu pernah menyakiti hatinya dan tetap menolak menerima Kae in. Jin Ho, "Tapi aku tidak bisa tanpa dirinya." Kae in mengeluh pada Young Sun tentang pertengkaran mereka. Ia takut kalau Jin Ho marah dengannya. Young Sun berkata ia akan menelp Sang Jun. Dari Sang Jun, Young Sun tahu kalau Jin ho pergi ke Jeju untuk perjalanan bisnis. Young Sun mendesak Kae in pergi, dan berusaha hamil (seperti yang dilakukan Young Sun..ha?) untuk memaksa ibunya menyetujui hubungan mereka. Di pesawat, Young Sun tiba2 heran, "Tapi KAe in, mengapa aku juga pergi?" Kae in berkata, "Aku juga mau tanya tadi, Mengapa kau pergi?" Bwa hahaha...serial ini harus diputar di Indonesia!! lucu gila! Young Sun sebenarnya kerjasama dengan Sang Jun agar kedua pasangan itu saling bertemu. Jin Ho yang melihat Kae in duluan, dan ia tersenyum. Kae in membela diri, ia ada di Jeju untuk urusan pekerjaan, tapi Jin Ho berkata itu cuma alasan saja, dan mengajak Kae in keluar. Waktu Jin Ho bermobil dengan Kae in, kenapa di kepalaku terdengar lagunya T-Max ya..? haha Mereka jalan2 di pantai, Kae in mencemaskan ibu Jin Ho yang marah padanya. Jin Ho berkata ibunya akan melunak, Jin ho bahkan berkata ia akan mati tanpa Kae in. Kae in sebal, Aku tidak sedang ingin bercanda. Jin ho menjawab, aku tidak bercanda. Jin ho meyakinkan Kae in, tidak perlu cemas. Karena tidak ada alasan bagi mereka untuk pisah. (I hate this, setiap kali tokoh utama berkata tidak akan berpisah dsb dll, pasti pisah, biarpun nantinya bersama lagi, but it will take a moment to separate..) Kae In dan Jin Ho kembali ke hotel dan bertemu Do Bin. Do Bin tidak tahu apa yang terjadi, (btw, Do bin ini suaranya halus sekali, sopan, mengalun tapi wibawa, keren juga). Do Bin mengundang mereka makan bersama, Jin ho langsung berkata ia ingin bicara dengan Do Bin, ada yang harus ia katakan padanya. Mereka bicara dengan santai dan akrab. Do bin ingin menghadiahkan lukisan yang ada di kamar hotelnya. Jin Ho menolaknya dan berkata ia tidak bisa menerimanya. Do Bin merasa kecewa dan ia menebak, pasti berita buruk. Do Bin beranjak dan berkata ia akan mendengarnya lain kali saja jika ia sudah siap. Tapi Jin ho tidak mau menunda lagi. Kae in bertemu Chang Ryul di hotel dan In hee de vil yg ada dimana-mana, melihat mereka. Kae in minta Chang Ryul mencegah ayahnya terus mengunjunginya. Chang Ryul langsung setuju. Chang Ryul tahu sudah banyak menyusahkan Kae in, jadi ia bisa melakukan permintaan Kae in ini. Kae in juga minta maaf pada usaha balas dendamnya, tapi Chang Ryul berkata itu normal, dan tersenyum. Kae in berbalik, dan Chang Ryul tanya, "Kau bahagia, kan?" Kae in mengangguk, Chang Ryul melanjutkan, "Kalau begitu aku akan baik2 saja." Kae in berjalan pergi. Balik ke Jin ho-Do Bin, Do Bin merasakan keseriusan dalam nada Jin ho, ia gugup, (akting Om ini bgs juga, aku bilang juga harusnya KNG jadi mantannya gitu lo, pingin lihat saingan aktingnya). Jin Ho memberanikan dirinya, dan akhirnya berkata pada Do Bin, "Aku minta maaf." Do Bin tanya buat apa? Jin Ho menjawab, "Park Kae in-sshi yang kucintai." Kemudian, tiba2 sebuah truk melaju ke arah Kae in yang sedang jalan, Chang Ryul melihatnya dan langsung mendorong Kae In, keduanya jatuh dengan keras, kepala Chang Ryul terbentur dan pingsan. Kae in, "Chang Ryul-sshi, Chang Ryul-sshi...!!" Special Appearance by Kim Nam Gil Basicly yang dilakukan Kim cuma minum kopi (aku asumsikan kopi), lihat keluar sebentar, dan baca buku. Udah ...tapi bikin penasaran..arrgh.... oya, kalo boleh aku kutip kata2 Sarah, Javabeans : And here’s the unplanned Kim Nam-gil cameo! To be honest, I could barely pay attention to the conversation because I was glued to Kim Nam-gil the whole time. How can he make reading a book look so damn sexy? I mean, on one hand you have two petty, selfish girls arguing over one man to whom neither has a claim. On the other hand, sexy bastard Kim Nam-gil. Like it’s even a choice.
hmmm....
KNG : "si Tirza mana sih..."
KNG : "baca lagi ah..."

No comments:

Post a Comment