sinopsis personal taste episode 12
   
Episode 12 : Rahasia Sang Go Jae
 
Do Bin terluka karena ditolak Jin  Ho, ia masuk ke kamar suite-nya dan melempar hadiah lukisan yang  seharusnya untuk Jin Ho (Oh no apa itu lukisan Kandinsky?)
Kae In membawa Chang Ryul ke RS, dan  kata dokter, Chang Ryul baik2 saja. 
Young Sun dan Sang Jun yang tidak  menyadari apa yang terjadi, janjian dan minum soju, setelah menghabiskan  botol ke-3, mereka mulai cair, dan Young Sun berkata jika ia tahu dari  awal kalau Sang Jun bukan gay, ia tidak akan berteman dengan Sang Jun.  Sang Jun tersinggung.
Sang Jun berkata ia benar2 keren sebagai pria, hanya saja ia selalu  bersama Jin Ho jadi tidak terlihat bersinar. 
Jin Ho mengetuk pintu kamar Kae In  dan In hee de vil yang melihatnya berkata Kae in tidak ada karena ia  sedang bersama Chang Ryul. 
Jin Ho tidak langsung percaya dan mencari Kae In di  lobby, dan ternyata Kae in tidak ada. Jin ho menelp. Kae in dan tanya ia  sedang bersama siapa. Kae in menjawab, "Chang Ryul..." belum selesai  bicara, Jin Ho sudah menutup telp-nya.
Kae in menggerutu, "kau bahkan tidak  memberiku waktu menjelaskan." Chang Ryul sadar, dan ia tidak ingin Kae  in merasa bersalah karena memutuskannya. Kae In berterima kasih, dan  Chang Ryul menganggap kata2 itu sebagai perpisahan.
Jin Ho minum sendirian di bar hotel,  In Hee the-most-anoying-woman-alive melihatnya dan duduk di samping Jin  Ho. Jin Ho meminta In hee pergi, tapi dia cuek saja dan berkata Kae in  pasti masih punya hal yang harus dibereskan dengan Chang Ryul, mengingat  sejarah mereka.
In  Hee menambahkan, bahwa Kae In dan Chang Ryul itu mirip karena mereka  sama-sama tidak mampu meninggalkan pasangannya dan melanjutkan hidupnya,  sementara dia dan Jin Ho juga mirip, karena mereka selalu mendapat yang  mereka inginkan dan dapat meninggalkan orang dengan kejam.
In hee tanya mengapa Jin ho mengaku  pada Do Bin padahal Jin Ho bisa terus saja seperti itu. Jin Ho menjawab  bahwa ia tidak ingin memanfaatkan perasaan Do Bin dengan tidak jujur. In  Hee heran, apa benar, Jin Ho sejujur itu, karena Jin ho pernah pura2  jadi gay sebagai cara untuk meraih sesuatu. 
Do Bin minum di pantai dan ia  memikirkan lagi pengakuan Jin Ho, dan percakapan mereka. Jin Ho berkata  ia akan keluar dari proyek Dahm jika Direktur Choi menginginkannya, Jin  Ho hanya tidak ingin menghianati ketulusan Do Bin lagi. Do Bin berpikir,  "Jika kau ingin menipuku, aku pasti sudah tertipu denganmu."
Kae In dan Chang Ryul kembali ke  hotel. Kae in mencemaskan Chang Ryul, tapi Chang ryul berkata ia akan  bertahan.
In Hee  de witch mengikuti Jin Ho ke lift dan terus saja menyinggung tentang  Sang Go JAe pada Jin Ho, mungkin Jin Ho mencoba menikahi Putri Prof.Park  untuk masuk ke keluarga Park, Jin Ho kesal dan mencengkram bahu In Hee  dengan kedua tangannya, Jin Ho, "Jaga bicaramu."
Tepat saat itu, lift terbuka, Kae In  dan Chang Ryul melihat mereka. 
Jin Ho merasa kesal dan berjalan pergi, Kae in  mengejarnya. In Hee bertanya pada Chang Ryul, apa mereka masih ada dalam  perahu yang sama? Chang Ryul, "Kau ini benar2 membuatku lelah."
Jin Ho menyalahkan Kae In karena  Chang Ryul, mengapa membiarkan ayah Chang Ryul memberinya hadiah, dan  masih memberi Chang Ryul kesempatan. Kae in mencoba menjelaskan pada Jin  ho bahwa mereka bertemu untuk mengakhiri hubungan, tapi Jin Ho tidak  mau mendengar itu sekarang.
Kae In, "Mengapa kau mengatakan hal2 yang tidak ingin kau  katakan?" Jin ho, "Karena aku bukan orang yang pengertian atau  berpikiran luas, aku sangat kekanak-kanakan."
Jin Ho pergi, Kae in hampir menangis.  Do Bin melihat Jin Ho dan ia bertanya, apa Jin ho yakin tidak menyesal  mengatakan yang sesungguhnya padanya? karena kau tidak perlu  melakukannya. Jin Ho menjawab sejujurnya ia tidak ingin mengatakan pada  Do Bin, tapi ia menyimpulkan bahwa itu tidak benar dan ia sangat  menghargai perasaan tulus Do Bin, atau ia juga ingin melakukan yang  benar untuk wanita yang ia cintai.
Do Bin mengaku, hanya sebentar, tapi  ia merasa bahagia, "Aku selalu bergumul sepanjang hidupku, selalu  bingung mengapa aku lain dari yang lain. Lalu suatu hari aku sadar,  bahkan jika aku tidak menyiksa diriku sendiri, akan selalu ada orang  yang menyakitiku. Jadi aku paling tidak hanya bisa...mengasihani diriku  sendiri." (oh that's hurt, Sir, I can feel your pain.)
Jin ho minta maaf karena menyakiti  hati Do Bin. Do Bin berkata, "Tidak apa-apa. Aku ingat wajahmu saat kau  mengaku pada Chang Ryul" Do Bin tersenyum sedih, mungkin itu karena kau  mengasihani aku. Do Bin memutuskan untuk melupakan semuanya, ia tidak  ingin kehilangan seorang teman yang bersedia berbohong demi dirinya. 
Paginya, Young Sun dan Kae In  mengulas yang terjadi. Young Sun mendukung Jin Ho, Young Sun berkata ia  juga marah karena Chang Ryul mencampuri hubungan mereka. Jin Ho pasti  sangat mencintai Kae In, makanya Jin Ho cemburu. Young Sun juga dulu  begitu dengan suaminya. Young Sun, "Bukankah akan membuatmu marah jika  kau melihat Jin Ho dengan wanita lain? " Kae In mendesah.
Chang Ryul mengajak Jin Ho bicara,  dan ia berkata semalam ia dan Kae in di RS, dan Kae in tidak salah. Jin  Ho tahu itu dan ia tidak peduli. Chang Ryul menambahkan, ia sudah  melepaskan Kae in, ia juga tidak tahu mengenai tindakan ayahnya. Dan  Chang Ryul minta maaf. (CR mulai baik, tapi tetap saja I don't like him  ..)
Chang Ryul  mengaku, mengatakan hal ini pada Jin Ho membuatnya merasa kotor, tapi ia  melakukannya karena ia tidak mau Kae In terluka karena dirinya. Jin Ho  dengan dingin berkata jangan menyusahkan diri Chang Ryul dengan perasaan  Kae in lagi. 
Chang  Ryul, "Aku cemburu, marah dan berkelahi. Aku tidak pernah sekalipun  melakukan itu dengan Kae in. Dia selalu dengan sabar menerima semuanya."  Jin ho berbalik dan tanya apa Chang Ryul baik2 saja dari kecelakaan  kemarin? Chang ryul heran, kau menanyakan kesehatanku? Jin Ho menjawab,  "Ya, karena kau terluka karena wanitaku."
     
Chang Ryul berkata ini bukan berarti  mereka tidak berperang dalam pekerjaan. Chang Ryul janji akan bertarung  dengan adil, tidak menggunakan batu di tangannya. Jin Ho tersenyum.
Jin Ho pergi ke kamar Kae in dan  berdiri ragu di depan pintu, justru Kae in membuka pintu tepat saat Jin  Ho akan mengetuk. Keduanya berbaikan dengan kaku dan Kae in tersenyum  lalu jalan keluar. Jin Ho mengikutinya.
Mereka pergi ke dept. store dan masih  saling cekcok, Kae in mencari hadiah untuk ibu Jin Ho dan Jin Ho jadi  senang lalu mencubit pipi Kae in. Mereka juga mengikuti game untuk  pasangan dan memenangkan sepasang jam tangan.
In hee berkata pada Chang Ryul bahwa  Sang Go Jae adalah konsep inspirasi asli untuk Dahm. Dan Jin Ho tahu ini  akan seperti Sang Go Jae. Apa Jin Ho benar2 sepolos itu? Atau ini cuma  kebetulan? Chang Ryul jadi kemakan lagi dan ia merasa Jin Ho  memanfaatkan Kae In untuk memenangkan pertarungan mereka. "Jeon Jin  Ho..si brengsek itu!"
Chang Ryul ingin segera mencari Jin Ho tapi In hee menahannya.  Bukankah lebih baik mereka menjatuhkan bom di saat paling tepat? Agar  pengaruhnya besar?
Sementara itu Jin Ho dan Kae In main  ke pantai. Kae in berteriak di mobil, "Aku mencintai Jeon Jin Ho!  Sebanyak langit dan bumi! Aku mencintainya."
Jin Ho mengantar Kae in dan Young Sun  pulang ke Sang Go Jae, dan Kae In minta Jin Ho pulang, agar ibunya  tidak cemas. Jin Ho terlihat kecewa, tapi ia pergi. 
Ibu Jin Ho dan Hye Mi memusuhi Jin  Ho karena pergi ke pulau Jeju dengan Kae In. Jin Ho menjelaskan itu  urusan pekerjaan, bukan rekreasi, dan ia mohon ibunya mempercayainya  jika ini menyangkut Kae In. Kae in adalah wanita yang baik dan ibu akan  menyukainya. 
Ibu  Jin Ho tetap tidak akan menyukai Kae in. Karena Kae in pernah terlibat  dengan keluarga Chang Ryul. (oh come on mom..)
Presiden Han mencoba mengirim Chang  Ryul ke China, tapi Chang Ryul menentang ayahnya untuk pertama kalinya.  Chang Ryul minta ayahnya mundur dan memberikan semua sumber yang ia  perlukan untuk memenangkan kontrak Dahm tanpa suap. Chang Ryul juga  berencana mendapatkan Kae in kembali, apapun yang terjadi.
Sang Jun dan Jin Ho kaget karena  ternyata gedung kantor mereka dijual, jadi mereka harus pindah dan  mencari kantor baru.
In hee menemui Kae in dan memberikan undangan makan siang dari Do  Bin. In hee berkata, "Orang seperti dirimu yang mendapatkan semua karena  keberuntungan tidak akan pernah berpikir apa rasanya kerja untuk meraih  hal paling kecil sekalipun dalam hidup." In Hee mencoba memanas-manasi  Kae In mengenai Jin Ho dan dirinya dalam lift. Tapi Kae in tidak  terpengaruh dan ia tetap percaya Jin Ho. Kae In, "Aku benar2 kasihan  denganmu."
In Hee  membalas, "Mengapa pria pintar dan ambisius seperti Jin Ho akan berkata  bahwa ia mencintaimu."
Kae In duduk di kantor Do Bin dan  merasa kikuk. Do Bin menegur Kae in karena sudah menjadi kakak kelas  "cinta sepihak"-nya, dan membuatnya membagi semuanya pada Kae in.  Sekarang Do Bin jadi tidak enak. Jadi DO bin mendesak agar mereka makan  bersama, agar Kae in bisa merasakan kekikukan-nya juga. 
Lalu Do Bin mengucapkan selamat pada  Kae In karena sudah lulus dari kelas "cinta sepihak" mereka. Kae in  hanya bisa mengucapkan terima kasih dan Do Bin minta agar mereka lebih  sering makan siang bersama. (Oh..such a big heart)
Kae in mendapat telp dari perusahaan  furniture yang ingin mempekerjakan Kae in sebagai designer-nya, untuk  mendisain product baru mereka. Kae in tidak percaya ini dan ia menelp  Jin Ho untuk mengabarkan berita baik ini. 
Young Sun mengajak Kae in bertemu  dengannya di bank, Young Sun ingin membantu Kae in mengatur tabungannya.  Karena Kae in akan mendapatkan banyak uang jadi Kae in perlu  merencanakan keuangan untuk pernikahannya kelak. 
Young Sun juga mendengar dari Sang  Jun mengenai kesulitan keuangan di kantor Jin Ho. Sang Jun juga ada di  bank dan Kae in langsung menawarkan uang kontrak proyeknya yang akan  datang pada Sang Jun. Young Sun tidak terlalu suka dan ia berkata jangan  mencampur adukkan rencanamu mengatur keuangan untuk pernikahan dan  menyerahkan semua uangmu pada pria, yang mungkin saja atau (bisa juga  tidak) bersama Kae in. Good point unni!!
Di Sang Go Jae, Kae in dan Jin Ho  bersulang merayakan keberhasilan Kae in, Kae in mencoba menawarkan  pinjaman pada Jin ho tapi Jin Ho menolaknya. Young Sun menelp. Kae in  dan berkata ia sudah berbaikan dengan suaminya, yang membuat Jin Ho dan  Kae in nyengir lebar. Jin Ho bahkan berkata dalam hati, "Bibi itu  akhirnya pulang ke rumahnya malam ini."
Kae in tanya bukankah Jin Ho harus  pulang ke rumah segera. Jin Ho langsung berpikir cepat dan pura2 tidur.  Kae in jadi kecewa karena Jin Ho tidur, dan ia masuk ke kamarnya  sendiri. Jin Ho berkata sendiri, "Jeon Jin Ho, kau benar2 mencoba dengan  keras."
Keduanya  terjebak dalam rasa frustrasi (hormon..hormon). Mereka bolak balik di  tempat tidur masing2, tidak tahu mau apa. Jin Ho akhirnya keluar kamar  dan Kae in juga, ia tanya apa Jin Ho tidak akan pulang? Jin Ho beralasan  ia mabuk dan akan tinggal sampai mabuknya hilang. Ha!
Mereka akhirnya duduk di sofa sambil  melihat foto Kae in waktu kecil. Kae in menutupi foto itu dengan tangan,  tapi Jin ho menyingkirkannya dan geli melihat Kae in ketika kecil. Jin  Ho tanya mengapa tidak ada foto ibu Kae in, Kae in berkata ia tidak  ingat, tapi pasti ada kebakaran atau apa karena tidak ada foto ibunya  yang berhasil diselamatkan.
Jin Ho dengan lembut merangkul Kae in dan Kae in berkata  agar Jin Ho sabar dengan ibunya. Kae in tidak apa menunggu selama  mungkin, asal bisa memenangkan hati ibu Jin Ho dengan cara yang benar.  Jin Ho melihat Kae in dengan penuh cinta.
Kae in tanya apa Jin Ho tidak harus  pulang sekarang? Jin Ho kali ini beralasan, ada pemeriksaan pengemudi  yang mabuk di jalan, jika ia keluar sekarang dia yakin pasti akan  disuruh berhenti. hehe..alasan. Kae in tanya, lalu apa yang akan mereka  lakukan sekarang? Jin Ho, "ehm..yah.."
Lihat TV! dan itu sudah malam, jadi  acaranya...hahaha..
Jin Ho stress, Kae in jengah.  Akhirnya keduanya kembali ke kamar masing2. Jin Ho tidak bisa melupakan  insiden saat Jin Ho lari ke kamar mandi dan Kae in hanya mengenakan  handuk. 
Sebaliknya,  Kae in juga memikirkan saat dia melihat Jin Ho habis mandi, bwa..(ini  adegan langka di Kdrama..tokoh utama wanita dalam keadaan seperti ini,  haha..ok Personal Taste boleh ditayangkan, tapi malam! kalau anak2 sudah  tidur. To avoid any unwanted question like, what are they doing mum?)  
Jin Ho mencoba bekerja, tapi tidak  berhasil. Kae in juga merasa kepanasan dan akhirnya keduanya keluar dan  mencari air minum. Jin Ho tidak tahan lagi dan memutuskan pergi ke  kantor.
Di kantor, Jin Ho mendinginkan  dirinya, ia heran mengapa ia seperti itu dan ia tersenyum sendiri. Jin  Ho mengeluarkan apel mainan dan meletakkannya di sebelah meja kursi  mainan hadiah dari Kae in.
Paginya, Sang Jun datang dan ia semangat sekali dan  cerita mengenai kontrak baru Kae in dan kemungkinan mendapat pinjaman  dari Kae in. Tapi Jin Ho berkata itu tidak akan terjadi, Sang jun tidak  mendengarnya dan justru menelp. pihak perusahaan mebel untuk tanya  berapa Kae in akan dibayar. sang Jun menemukan fakta lain.
Ternyata perusahaan Chang Ryul yang  memesan brand itu dan minta Kae in yang jadi desainernya. Jin Ho kesal  dan mengajak Chang Ryul bertemu di bawah jembatan.
Jin Ho tanya apa semua yang  dikatakannya di Jeju itu bohong belaka, atau karena Chang ryul merasa  bersalah jadi memutuskan menjadi "Ayah kaki panjang/si mawar jingga"  untuk Kae in.
Chang  Ryul kagum dengan kecepatan Jin ho menemukan keterlibatannya. Chang  Ryul juga mengaku ia juga orang dibalik relokasi kantor Jin ho. Jin ho  mengerti sekarang dan ia tanya mengapa Chang Ryul main kotor, padahal  sudah janji akan bermain secara adil. Chang Ryul berkata, itu saat kau  juga bermain dengan adil. Jin ho bingung apa maksud Chang Ryul? Chang  ryul hanya berkata pada Jin Ho, "Tanyakan dirimu sendiri."
Chang Ryul tanya apa Jin Ho akan  menahan langkah Kae In hanya untuk menyingkirkan Chang Ryul? Chang Ryul,  "Apa kau tahu mengapa aku memutuskan untuk merebut Kae in kembali?  Karena kau tidak bisa melakukan apapun untuknya, tidak seperti diriku."
Jin Ho, "Kau pengecut." Chang Ryul  membalas Jin Ho, "Kau pengecut yang sesungguhnya" dan pergi. Chang ryul  berkata dalam hati, "Aku akan menghentikanmu memanfaatkan Kae in, dengan  cara apapun."
Jin  Ho menemui Kae in dan berpikir apa ia bisa mencoba membujuk Kae in  tidak mengambil kontrak perabotnya. Tapi Jin Ho melihat Kae in sangat  semangat dan ia berkata, "Aku bisa menunjukkan pada ayahku hal nyata  yang kuraih sendiri. Untuk pertama kalinya aku bisa melakukan sesuatu  yang bisa diakui ayahku." Jin ho tidak tega membuat hati Kae in kecewa.  Jadi Jin Ho diam saja.
(Apa Kae in tidak lebih marah nanti ya, kalo ia tahu ini  kerjaan-nya Chang Ryul dan apalagi Jin ho juga tahu..)
Jin Ho merenung di kantornya dan ia  mendapat kunjungan dari kontraktor gedung dari proyek terakhir Jin Ho.  Pria itu mengenali gambar Jin Ho, itu Sang Go Jae. Ternyata pria itu  pernah ikut membangun Sang Go Jae, waktu itu ia masih kecil dan juga  pekerja paling muda, dan Sang Go Jae adalah proyek pertamanya. Jadi ia  ingat betul.
Jin  Ho tanya apa dia tahu keistimewaan Sang go Jae atau ada kesulitan apa  saat membangun gedung itu, Pria itu ingat ia menggali untuk membangun  ruang bawah tanah.
Jin Ho langsung ke Sang Go Jae dan menemukan basement tersembunyi  itu, dan ia turun ke bawah, ia menemukan ruang kerja kuno dan sebuah  foto..
Saat Kae  in pulang, ia senang sekali menemukan Jin Ho bersih-bersih. Bahkan Kae  in berkata, "Kau pria cantik, mau kucium?" Jin ho dengan semangat  berkata ia menemukan foto ibu Kae In. Jin Ho menunjukkan tempatnya dan  mereka turun ke ruang bawah tanah itu.
Jin Ho berkata ia menemukan sesuatu  yang keren, lalu Jin Ho berdiri diatas meja dan menarik turun langit2,  memperlihatkan ruangan lain. Sinar mentari cerah mengenai wajah Kae in  dan ia ingat...saat itu ia ada diatas atap kaca, dan ibunya bekerja di  bawah sambil tetap mengawasi Kae in.
Jin Ho mengagumi desain ruangan ini,  lalu Kae in ingat, kaca di bawah anak itu pecah, dan Kae in jatuh,  menutup telinganya. Kae in pingsan dalam pelukan Jin ho.
Jin Ho, "Kae-in ah, Park Kae in!"
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment