sinopsis personal taste episode 7
   
Episode 7 : Coming Out
Paginya, Kae In cemas dan tidak  pasti, aduh apa yang terjadi, apa dia bisa tertarik dengan wanita?  Wanita seperti dirinya?  
Jin Ho tidak menyangkal dan ia  berkata ia cukup mabuk semalam, "Aku tidak membuat kesalahan kan?" Kae  in berkata aku meminjami-mu uang 50 ribu won, untuk menguji Jin ho.
Ternyata  Jin Ho tidak membantah dan ia mengambil dompetnya, Kae in meyakinkan  Jin Ho, ia hanya bercanda saja.
Jin ho dengan murung berkata,  "Jika aku membuat kesalahan, aku minta maaf."  Kae in memaksakan senyum, "Itu bukan apa-apa." Jin ho memutuskan untuk  pindah, karena dia sudah dikeluarkan dari proyek Museum Dahm, jadi tidak  ada alasan lagi baginya tinggal di Sanggojae.  
Di museum, In Hee  memperlakukan Kae In dengan dingin. In Hee sengaja menelepon Jin ho dan  berakrab-ria padahal di sana Jin ho biasa saja. Kae in dengar In hee  menawarkan minum pada Jin ho untuk menghiburnya.
Kae in tanya ada apa, dan In hee menjelaskan bahwa Jin Ho  kehilangan kesempatan dalam proyek museum Dahm. In hee menuduh KAe In,  "Teman macam apa kau ini, tidak tahu apa yang terjadi pada Jin Ho. Kau  selalu saja seperti ini. Kau bertingkah manis, tapi akhirnya kau hanya  melihat apa yang ingin kau lihat."
 
Kae in merasa bersalah tapi ia  langsung semangat lagi, Kae in melihat boneka di jendela toko dan ia  pikir itu mirip Jin Ho, jadi Kae in membelinya (bukan boneka kucing  dengan rambut ikal kan...haha..), Kae in masak untuk Jin Ho, saat makan,  Jin ho yang berpikir akan pindah, mulai menasihati Kae in.
Kae  In berkata memikirkan kalau Jin Ho akan pindah sudah membuat selera  makannya hilang.   Jin  Ho langsung menasihati agar Kae in menghentikan kebiasaan jeleknya itu,  terlalu gampang lengket dengan orang. Jin Ho mengusulkan tes terakhir  besok, untuk melihat apa Kae in belajar sesuatu dari pelajarannya. Jin  ho akan pura2 jadi pacar Kae in untuk mengetesnya.  
Kae In keluar untuk membuang  sampah, dan ia melihat Chang Ryul yang mabuk di tangga luar. Chang Ryul  tidak berniat untuk  datang ke Sang Go jae, tapi ia ingin bicara dan tidak ada yang  mendengarnya. Chang Ryul mengeluh, ibu kandungnya akan pindah ke Afrika.  Ibunya tidak bisa datang ke pernikahannya karena ayahnya, dan sekarang  ibunya hanya ingin memasak untuk anaknya dan menantunya sebelum ia  pergi. Ibunya tidak tahu Chang Ryul dan In hee putus.
 
Kae  In berkata, In hee yang  seharusnya mendengar ini dan bukan dirinya. Chang ryul berkata bahwa In  hee hanya suka Chang Ryul dari fantasi Kae In, dan berkaat bahwa ia  lebih baik saat bersama Kae In dulu.
Jin Ho mendengar percakapan mereka  dari dalam, wajahnya berubah saat dengar apa yang diminta Chang Ryul  pada Kae In. (tidak kedengaran ). Chang Ryul mengaku bahwa ini  permintaan yang gila dan ia minta maaf, tapi Chang Ryul putus asa.
  
Kae In berkata bagaimana Chang ryul  bisa minta ini padanya?  Tapi Chang ryul menangis dan berkata wanita itu adalah ibu kandungnya,  bukan hanya salah satu dari ibu tirinya. Ayah Chang ryul sudah  menganggap ibu kandungnya meninggal.  
Kae In masuk dan ia tanya pada Jin ho apa mereka  bisa mengundur kencan  pura2 mereka? Ada temanku yang baru punya bayi dan aku ingin  membantunya. Jin Ho tahu Kae in bohong, Jin Ho kesal karena Kae In mau  menanggapi Chang Ryul lagi, Jin Ho hanya menanggapi dingin.
   
Ini boneka singa kan..? LMH pernah  berkata ia seperti singa haha...(
Bonekanya bisa dilihat di sini, kayanya boneka itu deh dikasih  baju, hadiah fans dari Jepang)
Mirip kan...?
 
Kae In merasa terluka dengan jawaban  Jin Ho, dan ia berkata pada Jin no (boneka itu), bahwa ia mengerti  perasaan Jin Ho. Karena pekerjaan-nya tidak berjalan baik.
Kae in  mengeluh apa Jin Ho tidak bisa marah seperti orang normal layaknya  mengapa Jin ho melampiaskan padanya?
Kae In memutuskan untuk minta maaf  karena membatalkan kencan mereka dan ia lihat Jin Ho akan keluar, apa ia  boleh ikut?   Saat di  mobil, KAe in berteriak ke arah jendela, ia menjelaskan pada Jin ho,  masalahnya adalah Jin ho menahan semuanya dalam hati itu bisa membuat  Jin ho sakit, seharusnya Jin ho mengeluarkan semuanya seperti dirinya.
Jin  ho mencoba berteriak, pertama hanya keluar suara "Ya", lalu Kae In  mendesak agar Jin Ho mencoba lagi, lebih keras lagi dan Jin ho akhirnya  bisa teriak YAHHH!! lalu teriak mati kalian!!  Mobil mereka berhenti di tepi sungai,  Kae in mengusulkan agar Jin Ho melakukan tes terakhirnya di sini, ia  siap.
Jin Ho berkata dengan serius, "Jangan  menyukaiku karena aku tidak mencintaimu." Kae in kaget tapi ia  menyadari ini tes, jadi dia lega. Jin Ho meneruskan skenario-nya, pura2  menjadi pacar yang mencoba mencampakkan Kae in dan tidak pantas menerima  rasa kasihan dari Kae in.  Jin Ho, "Aku berpacaran denganmu hanya karena kau mengingatkanku  pada mantan pacarku yang tidak bisa kulupakan, jika kita terus  berpacaran, bisa saja aku memanggil namamu dengan nama mantanku, dan aku  mungkin ingin kau bersikap seperti mantanku. Apa kau tidak apa-apa  kalau aku seperti itu?"  
Kae  In menjawab dengan pelan, "Karena aku mencintaimu, dan kita seharusnya  mendengar orang yang kita cintai..."  
Jin ho kesal dan menarik Kae in, kau ini, apa ini  yang sudah kuajarkan padamu? Kau jadi bodoh lagi kan, membuat pria bisa  menyakitimu lagi. Kae In berkata, kata2 itu keluar begitu saja.   Kae in, "Lalu apa yang  seharusnya kukatakan? karena cinta kau menyingkirkan harga dirimu, iya  kan?"
Jin Ho, "Cinta tidak membuatmu kehilangan harga diri, cinta  membantumu menjaga harga dirimu. Jangan mudah percaya pada siapapun,  atau mudah jatuh cinta pada siapapun, atau dengan mudahnya memaafkan  siapapun."  Kae in  berjanji akan mencobanya, tapi Jin ho berkata pada dirinya sendiri,  kalau demikian, tidak seharusnya kau setuju membantu si brengsek Chang  Ryul itu. Kau tidak pernah berubah.
   
mirip Andy Lau ngga sih LMH ini...?
 
Jin Ho menurunkan Kae in di rumah  dan ia pergi lagi. Ketika pulang, Jin Ho membawa mawar dan  meletakkan-nya di depan pintu kamar Kae In.  Paginya, Kae in menemukan mawar itu,  Jin ho mengatakan agar Kae in ingat mawar itu punya duri.
   
oh I love them hahaha..
 
Di kantor, Sang jun mendapat telp  dari young sun. Sang Jung, "Unni?" (benar2 menggelikan, Sang jun  berperan sbg gay yg ceweknya, geli tapi salut juga buat Sang jun,  soalnya Sang jun ini normal lho.)  
Young Sun memberikan produk perawatan kulit untuk  Sang jun. Membuat Sang Jun kesal dan ia mengaku kalau ia bukan gay,  tapi langsung berkata bahwa ia bercanda. ha?  Young sun bertanya pada Sang jun  sesuatu yang tidak bisa ditanyakannya pada Kae in, bagaimana dirinya  sebagai wanita? apa ia sudah kehilangan daya tarik? Sang jun, "Tentu  saja tidak, Young sun punya bentuk tubuh bagus dan sangat menarik!!"
Sang  Jun memuji-muji Young Sun dan Youn Sun senang2 saja.  
Sang Jun heran dengan dirinya  sendiri, ia bergumam, "Aku pikir aku kecanduan dengan gaya gay ini."
Di Sang Go Jae, Jin ho pulang dan ia  melihat Kae In yang siap2 akan pergi dengan Chang ryul. Kae In  mengarang cerita mengenai temannya yang baru melahirkan tapi Jin ho  jelas tahu itu bohong.  
ha..Manager Jang..?
 Benar saja, Chang ryul minta Kae in  pura2 jadi In hee untuk bertemu dengan ibunya (nah yang kaya gini ini  memang pantas di marahin, Jin ho benar, cewek mana coba yg mau pura2  jadi istri mantan-nya? apalagi kalau sebelumnya ia sudah dikhianati? ya  pantas kalo Jin ho marah, sigh..)  
Saat makan, Kae in lebih banyak diam dan terus  makan. Kae in merasa bersalah pada Jin Ho karena sudah bohong. Kae in  pergi ke kamar mandi dan ia melihat bayangan-nya dengan kesal, apa yang  sebenarnya kulakukan?
Ibu Chang Ryul tanya mengenai proyek Dahm dan Chang Ryul berkata  ayahnya ikut campur dan membuat Jin ho tidak mungkin mendapatkan tender.  Ibu Chang ryul menganggap itu sebagai keuntungan. Kae In mendengar  percakapan mereka dan menyadari bahwa kedua keluarga ini punya sejarah  sendiri.  
Ibu  Chang Ryul memberikan bros pada Kae In, Kae in mau menolaknya tapiibu  Chang ryul memasangkan bros itu dan minta Kae in menerimanya.  Sampai di rumah, Kae in  mengembalikan bros itu pada Chang ryul. Kae in masuk dan Jin ho  menunggunya, tapi Kae in langsung lari ke kamar mandi dan muntah. Jin ho  menepuk2 punggungnya.
Kae in masih merasa sakit dan minta  Jin ho menusuk jarinya (cara tradisional menyembuhkan gangguan  perut/lambung) Jin Ho menolaknya, tapi Kae in balik muntah lagi,  akhirnya Jin ho setuju.  
Caranya,  pijat dulu lengan ke arah jari untuk melancarkan peredaran darah, lalu  ikat benang di jempol untuk menahan darah, tusuk kulit di atas kuku  dengan jarum steril sehingga keluar darah yang warnanya hitam, setelah  itu akan sembuh. Dan tidak mual lagi. Sirkulasi darah akan bebas.    
Jin Ho mengambil  jarum, menutup matanya dan menusuk, Kae in menahan sakit tapi ternyata  berhasil.  
Kae  in tanya apa ayah Jin ho kenal ayah Chang Ryul dan Jin Ho cerita ayah  Chang ryul ternyata adalah karyawan di Mirae dan Ayah Jin ho yang  menjalankannya, ayah Chang ryul bekerjasama dengan saingan Mirae dan  menguasai perusahaan.  Kae  in meminta Jin Ho tidak menyerah, ini bukan Jin ho dan tidak adil  baginya kehilangan tender hanya karena saingan-nya menggunakan cara2  licik untuk menahannya. (benar, menurut pengalaman, prsh besar boleh  saja mengerahkan uang, tp jika otaknya ada pada kita, prsh besar tetap  saja akan mencari kita, so don't give up.)
Kae in menawarkan untuk memasak buat  Jin ho, tapi Jin ho menolaknya. Jin ho sudah senang Kae in berniat  menghiburnya.  Jin Ho  dengar bahwa Do bin suka menyendiri di villa, Jin ho mengunjunginya. Do  bin sedang memancing dan Jin ho menemaninya. Do Bin tahu Jin ho datang  karena proyek museum. Jin ho berkata, "Ngobrol dengan teman tampaknya  lebih baik sekarang ini."
 
Keduanya duduk memandangi permukaan  air, Do Bin tanya, "Apa Jin ho pernah mengaku perasaan-nya pada  seseorang? aku pernah melakukannya sebelumnya sekali dengan adik kelasku  di universitas."  
Jin  Ho mengaku punya pengalaman sama, dan mengaku dia punya masalah dalam  hubungan cinta, Jin ho merasa bahwa cinta menuntutnya melakukan terlalu  banyak hal.   
Do  bin mengaku perasaan-nya dan mereka bersama sebentar tapi Do bin merasa  bahwa cintanya adalah racun dan ia memutuskan hubungan duluan.  Saputangan yang ia pinjamkan pada Jin ho itu, adalah satu2nya kenangan  baginya.  Jin ho  berkata,"Saputangan itu cukup berharga bagimu untuk dipinjamkan padaku"  Do bin merasa itu terjadi agar mereka bisa jadi teman.  
Jin Ho pulang ke Sang go Jae dengan  lebih semangat, ia memandang langit malam dan berkata pada Kae in, "Aku  akan merindukan langit dari Sang Go Jae." Kae in, "Kau bisa tinggal di  sini selama yang kau suka."
Paginya di museum, Do Bin berkata pada Kae in bahwa ia  mungkin akan meninggalkan pekerjaan-nya. Tapi Kae in tenang saja,  pekerjaan Kae in di museum ini tetap aman. Do Bin akan mulai  memperjuangkan agar proyek museum Dahm ini tetap fair. Jika ia berhasil,  ia akan tinggal. Tapi jika tidak ia akan pergi.
Do bin  mengatakan ini pada Kae in sekarang, takutnya ia tidak punya kesempatan  lagi.  Kae in tidak tahu  harus berkata apa, ia hanya memanggil Do bin, "Pak! Berjuang!!" Do bin  tersenyum melihat Kae in.  
Tim dari Mirae, Presdir Han, Chang ryul dan juga  sekretarisnya tiba untuk minta briefing tentang museum dan mereka  melihat Kae in keluar dari museum. Sekretaris mereka lapor kalau Kae in  bertanggung jawab merancang bagian untuk anak2 di museum ini karena ia  putri Park Chul Han. Ayah Chang Ryul langsung menendang Chang Ryul,  mengapa ia bisa begitu bodoh, mencampakkan putri arsitek legendaris.
  
Di kantor Jin ho, Sang jun dan Tae  hoon muncul dengan sweater yang sama. Sang jun mengambil sweater Jin Ho,  sedang Tae hoon memutuskan untuk mengikuti Jin ho agar bisa menarik  perhatian Hye Mi. Sang jun dan Tae Hoon berkeras agar salah satu dari  mereka ganti baju.   
Jin  Ho masuk dan tidak memusingkan keduanya, ia justru memikirkan  ciuman-nya dengan Kae in waktu itu, apa yang salah dengannya.  Tae hoon dan Sang Jun masih berdebat  mengenai sweaternya dan sweater Sang jun kena kopi, nah Tae hoon  berusaha melepaskan sweater Sang jun, dan saat itulah Kae in masuk. Kae  in salah paham lagi.  Sang  jun otomatis membela diri, "Ini tidak seperti yang kelihatan" dan ia  langsung membawa Kae in ke ruangan Jin ho. Sang jun sempat menggoda dan  berkata pada Jin ho, "Kau tahu kau satu2nya untukku, iya kan?"  
Jin ho mengusir Sang jun dan  menjelaskan pada Kae in, aku tidak pernah kencan dengan satupun dari  mereka. Kau salah paham sejak awalnya. Kae in tidak begitu menangkap,  dan jin ho berkata sebenarnya aku bukan g--  
Tiba2 Sang Jun masuk lagi dan  mengganggunya, Jin ho mendorong hyung-nya keluar lagi dan mencoba  menjelaskan lagi pada Kae in, tapi saatnya sudah hilang. Kae in ingat  alasannya datang ke kantor Jin ho, ia berkata Do bin mengatakan padaku  bahwa masih ada kesempatan untuk Jin ho, Do Bin akan berjuang.   Jin Ho, "Kau bisa mengatakan ini  lewat telp." Kae in, "Tapi aku ingin langsung melihatmu tersenyum."
  
Chang Ryul menunggu Kae in di museum  dan ia kaget saat Kae in datang bersama Jin Ho. Kebetulan, ada teman  lama Chang Ryul (bule!) Mereka ngobrol dan ia datang karena ada hubungan  dengan DO bin. Pria itu menjelaskan bahwa ia kenal Do bin dan berkata,  "Mr. Choi is...special" (beneran ini bule ngomong bhs Inggris)
  
Jin Ho menemui Do bin dan  mengembalikan saputangan-nya dan berterima kasih pada Do bin karena  memperjuangkan proyek ini demi kepentingannya. Ia sangat menghargainya  apapun hasilnya nanti.  Do  bin berkata, "Apa kau tahu, jika aku bersamamu, semangatku timbul." Jin  ho merasa ini pujian dan ia merasa sama.   Do Bin tanya lagi, "Lalu apa kau tahu  aku menyukaimu?" Jin ho membalas, "Aku menyukaimu juga." (tp suka  disini beda, hehehe...)  
Chang  Ryul ingin menegaskan lagi, apa itu benar? Bule, "Kau tahu..oh kau  tidak tahu? Mungkin aku seharusnya tidak bicara ini..tapi apa kau mau  tahu?" Yang disukai Tuan Choi adalah pria.
 
Jin ho terlihat tertegun. Do bin  mengaku ia mulai merasakan sesuatu saat presentasi Dream Art center dan  saat ia dengar keadaan Jin Ho sebenarnya (kalo Jin ho gay), Do bin  merasa mereka ada hubungan spesial.  
Jin ho tergagap ia bingung mau jawab apa. Do Bin  berkata ia belum pernah mengakui perasaan-nya pada orang lain  sebelumnya. tapi ia percaya bahwa Jin ho akan mengerti bagaimana  perasaannya. Do bin perlu mengumpulkan keberaniannya untuk mengaku ini.  Do bin tidak mau jawaban sekarang, mereka berdua punya waktu untuk  berpikir.
Jin Ho  keluar dari ruangan Do Bin dengan lunglai, ia diam saja. Chang Ryul  menunggunya.  Jin Ho  malas meladeni Chang ryul, tapi Chang ryul berkata, "Yang terhormat Jeon  Jin Ho tidak akan mungkin pura2 jadi pria gay untuk menarik perhatian  Direktur Choi kan? Kukira kau berkata ingin bertarung dengan tangan  kosong, adil dan sama, sialan kau." Chang ryul menarik bahu Jin Ho. Jin  Ho memukulnya.  
Chang  Ryul, "Jadi benar, aku tidak mengira kau serendah ini menggunakan  orientasi seksual Do bin untuk kepentingan pribadimu." Jin Ho, "Aku  tidak pernah memanfaatkan Do bin." Chang Ryul tidak percaya, "Lalu apa?  apa kalian kencan? Mengapa selalu ada di sini?"  
Jin Ho melihat Do Bin berdiri  di dekat mereka, Do Bin mendengar semuanya dan Chang Ryul menantang Jin  ho, "Kau ini memanfaatkan Do bin atau kau benar2 gay? Apa ada pilihan  yang lain?"
 
Ada orang ke-4 mendengar mereka. Park  Kae in tapi Jin ho tidak melihatnya.  Jin ho bingung, ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya  dan melukai perasaan Do Bin, Jin ho tidak ingin membuat malu Do bin dan  membuatnya seperti memanfaatkan Do bin seperti tuduhan Chang ryul.
Atau  ia bisa bohong untuk menjaga perasaan Do Bin dan membuat dirinya dihina  Chang Ryul. Akhirnya Jin ho mengambil keputusan, "Kau benar. Aku  adalah...gay." (oh..pusing, pusing deh..)
Kae in menjatuhkan barang bawaan-nya.  Jin Ho menoleh dan melihatnya.  Chang Ryul kaget, "Benar? jadi kau bukan benar2 pria?"  (Orang Korea menganggap pria gay bukan pria yang sebenarnya.)  Kae in muak dan marah dengan sikap  Chang Ryul. Kae in langsung minta Chang Ryul berhenti. Do bin pergi  diam2.  Kae In berkata  pada Chang Ryul, "Siapa kau berani menghinanya? Bukan keinginan Jin Ho  kalau ia dilahirkan seperti ini. Jadi jika pria mencintai wanita, dia  adalah pria..tapi dia bukan pria jika mencintai pria lain? apa kau  benar2 pria..itulah mengapa kau menyakiti hatiku?"
Jin ho mencoba menghentikan mereka  tapi tidak digubris, akhirnya Jin ho teriak pada Kae in untuk  menghentikannya dan dengan marah Jin ho pergi. Kae in mengikuti Jin ho  ke mobil, ia mohon agar Jin ho bicara dengan-nya. Jin ho, "Tentang apa?  Tidak ada yang bisa kukatakan." Jin ho masuk ke mobil dan pergi.
  
Chang Ryul mengikuti Kae in dan ingin  tahu hubungannya dengan Jin Ho. Mengapa Kae in memihak "orang kotor"  itu? Chang Ryul, "Apa kau kencan dengan pria gay sekarang?"  In Hee datang tapi mereka tidak  melihatnya.
Kae in menampar Chang Ryul, "Kotor? Apa yang kotor?  Mengapa Jin Ho kotor? Pria atau wanita, orang mencintai orang lain. Kau  tidak pernah benar2 mencintai siapapun. Siapa kau, menyebut Jin Ho  kotor?"  
Chang  Ryul terperanjat, "Kau tidak seperti ini ketika aku putus denganmu  dulu."
Kae in  membenarkan, "Dulu aku tidak bisa mengatakan apapun, aku dulu benar2  bodoh dan tolol. Tapi sekarang tidak lagi, Jin ho pasti sudah  mengubahku."
 
Sementara Jin Ho menyetir dengan  frustrasi dan sembarangan.  
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment