Jin Ho menyetir seperti kesetanan.  Chang Ryul minta Kae In berhenti merasa kasihan dengan orang brengsek  yang memanfaatkan orientasi seksual Do Bin untuk memanipulasi agar bisa  menang tender proyek museum.
Kae In, "Tidak mungkin Jin ho  melakukan itu, ia bukan tipe orang yang suka memanfaatkan dan melukai  seperti dirimu, Han Chang Ryul. "
Kae in pergi dan mengirim voice mail untuk Jin Ho, "Jin  Ho jangan menyetir dengan perasaan seperti itu, berhentilah dan tarik  nafas dalam2." 
Jin  ho berhenti di tepi sungai. Ternyata hari ini juga adalah hari  peringatan kematian ayahnya.
Jin ho pulang. Ibu Jin ho, Hye Mi dan  Sang jun sudah di sana menyiapkan meja. 
Sang Jun masuk ke kamar Jin Ho dan  berkata dirinya benar2 teman yang sempurna, Jin Ho beruntung ia mau  menerimanya saat teman lain menolaknya. Jin ho tidak merespon. Sang jun,  "Apa kau marah padaku?" Sang Jun merasa ada yang salah dengan Jin Ho  dan ia mengendus-endus Jin Ho. Hye Mi masuk dan melihatnya, ia heran,  "Kak Sang Jun, apa yang kau lakukan kepada kak Jin Ho-ku? Apa kau  menyukai pria?" Hye Mi dipanggil Ibu dan Sang Jun berkata, "Apa kau  pikir..apa mungkin aku benar2 jatuh cinta denganmu?"
Jin Ho menyuruh Sang jun keluar. Ia  tidak sedang ingin bercanda. Sang Jun masih guyon, "Ohh sayang, kau  sekarang jadi dingin, itu seksi.. " Jin Ho, "Aku bilang keluar !!"
Sang Jun keluar sambil berteriak,  "Ibu...tolong atur kencan buta untukku. Aku sudah membujang terlalu  lama. Aku benar2 penuh energi..."  hahaha..I love this guy.
Jin Ho memberi hormat di depan altar  ayahnya. Di Sang Go Jae, Kae in menceritakan yang dilakukan Jin Ho hari  ini. Young sun merasa Jin Ho sangat berani. Kae in, "Aku juga menampar  Chang Ryul."
Young sun kaget, "Apa? Darimana kau  mendapat keberanian?" Kae In,"Aku juga tidak tahu, tapi saat mendengar  Chang Ryul menyebut Jin Ho "Kotor", tanganku langsung bereaksi." Young  Sun, "jangan-jangan kau menyukai Jin Ho." Kae In, "Tidak mungkin, kami  hanya berteman. Tidak ada yang istimewa."
Jin Ho dan Sang Jun keluar untuk  minum. Sang jun melihat Jin Ho murung. Jin Ho menuang soju sambil  berkata, "Mengapa hidup begini berat?" Jin Ho mengingat kembali reaksi  Do bin dan Kae In tadi
Jin Ho pulang ke Sang Go Jae, Kae in menunggunya. Kae in tanya  bagaimana Jin Ho bisa mengaku seperti tadi? Jin ho berkata saat Chang  Ryul tanya apa aku memanfaatkan Do bin, saat itu aku bisa melihat wajah  Do bin, dan matanya kelihatan sangat sedih, jadi aku tidak bisa berkata  bahwa itu tidak benar.
Jin Ho berkata dengan suara keras, "Apa mungkin itu benar?  Bagaimana jika semua ini karena persainganku dengan Chang Ryul? Atau  mungkin aku benar2 memanfaatkan Do Bin" Kae In, "Tidak benar, kau  salah."        
Jin  Ho heran mengapa Kae In begitu cepat memihaknya. Kae in berkata, karena  mereka teman. Teman selalu memihakmu apapun yang terjadi. Jin Ho  tersenyum, jika kau seperti itu kau akan terluka. Kae in berkata, ia  tidak akan pernah terluka karena Jin Ho. Jin Ho jadi merasa tidak enak  dan ia mulai mengaku, "Sebenarnya,Aku..." Tapi Kae in menghentikannya. 
Kae in bangkit dan berkata ada yang  harus ia kerjakan, oya Jin Ho apa kau tahu, pohon itu terlihat lebih  baik jika punya goresan dan lekukan,dan Kae in masuk ke ruang kerjanya.  Jin Ho mengikuti Kae in, perlu bantuan? 
Kae in berkata Jin ho bisa jadi  asisten istimewanya. Jin ho berkata ia lebih tertarik dengan pekerjaan  yang lebih besar. Kae in berkata jadi menurutmu aku membuat perabotan  yang susah dijual begitu? Jin Ho tersenyum. Jin ho, "Bagaimana jika aku  beli semua perabotmu jika aku punya banyak uang nanti?" Kae In tidak  setuju, simpati itu adalah penolakan, katanya. Jin Ho geli. Jin Ho  terlihat kagum pada Kae in. 
Jin Ho menggoda Kae in, jadi kau punya harga diri, ya?  Apa kau tahu apa harga diri itu? Kae In dengan santai meraih gergaji  listriknya, Jin Ho langsung melompat dan berteriak : "Hei! letakkan  itu..!" Haha persis Gu junpyo lihat kecoa.
Jin Ho, "Kau hampir membuatku mati  karena serangan jantung saat aku pindah kesini karena benda itu!  Letakkan!" Kae in justru mengangkat gergajinya dan mendekat, "Bagaimana  harga diriku sekarang?" Jin Ho langsung mengangkat jempolnya, "Yang  terbaik!"

hehehe..aku  suka mainan-nya Kae In...
 
Paginya, Kae in tampil manis, ia mengenakan topi dan  bahkan lipstik. Kae in tanya bagaimana penampilannya pada Jin Ho, Jin  Ho, "Kau pakai topi karena tidak cuci rambut kan?" Jin Ho mengantar Kae  in ke busnya. 
Kae  in lari2 mengejar busnya dan mengomel. Jin Ho tersenyum melihatnya. Kae  in naik bus dan membuka jendela, ia melambai ke arah Jin Ho yang  menyetir melewati bus. Dan Jin ho otomatis tersenyum.
Di museum, Chang ryul menunggu Kae  in. Kae in tidak marah pada Chang ryul tapi bersedia minum kopi  dengannya. Kae in bersikap lebih tegas dan menganggap remeh Chang ryul.  Chang Ryul justru heran, mengapa Kae in tidak seperti ini saat mereka  masih bersama dulu? Jika Kae in seperti ini, ia tidak akan lelah dengan  Kae in. Kae in mendengar saja semua, saat chang ryul berkata ia ingin  kembali, ia menyesal, ia terluka dsb dll 
Ketika Jin Ho sampai kantor, ia  mendengar jika Grup MS telah mengubah persyaratan untuk designer proyek  Dahm, dan semua bergembira. Jin ho tidak bisa bergembira. Di kantor  Mirae, keluarga Han juga mendengar berita yang sama dan mereka kesal  sekali.
Chang  Ryul menyewa penyelidik swasta untuk menyelidiki Jin Ho. Kehidupan  pribadinya, kehidupan gay-nya, semuanya.
Young Sun dan Sang Jun bertemu lagi.  Young sun memberitahu pada Sang Jun mengenai deklarasi Jin Ho di muka  umum. Sang Jun langsung, "OMG..OMG..(hehehe)" Young sun tanya apa Sang  Jun tahu hubungan Jin ho dengan Do Bin dan mata Sang jun langsung  terbelalak. Young sun tanya apa Sang Jun menghianati Jin ho duluan? Sang  Jun, "Oh tidak, apa yang kau katakan?" Young sun bergumam, hubungan  pria dan wanita itu sulit tapi mungkin hubungan sesama pria lebih rumit.  
Sang Jun sangat  terganggu dan ia bahkan menabrak kaca saat akan pulang. Di kantor, Sang  jun tanya pada Jin ho bagaimana ia bisa melakukan itu di depan Direktur  Choi dan bahkan Chang Ryul? Jin Ho heran bagaimana Sang jun bisa tahu?  Sang Jun berkata,"Young sun-unni yang mengatakannya." Jin ho terganggu  dengan istilah unni itu, ia minta Sang jun menghentikannya (normalnya  cowok harus menyebut cewek yg lbh tua, noona hahaha) Jin ho keluar dan  mau menemui Do bin. Sang jun kaget, kau keluar mau kencan? 
Jin ho bertemu Do Bin dan mengatakan  ia berterima kasih atas kesempatan yang dibuka untuknya tapi..Aku tidak  bisa membalas perasaan-mu. Do bin terlihat kecewa, tapi ia mencoba  menahan perasaannya. Jin ho berkata ia tahu ini terlihat sepetinya ia  memanfaatkan Direktur Choi, tapi ia ingin jujur sekarang daripada  memanfaatkan perasaannya. Do bin mengerti tapi ia masih berusaha  mengajak Jin ho memancing. Jin Ho menjawab ia akan membalas kebaikan Do  Bin dengan mencurahkan segala kemampuannya untuk proyek ini dan ia  pergi.
In Hee menyusul Jin Ho dan ia minta  ditraktir makan malam. Jin Ho menepati janjinya tapi hanya untuk sopan  santun. In Hee mengatakan bahwa Kae in menampar Chang ryul hari itu, ia  tanya apa mungkin Kae In menyukai Jin ho. In hee juga berkata dulu ia  berharap bisa menjadi Nyonya Choi Do Bin, tapi ternyata ia salah dengan  orientasi bossnya. In hee berkata tapi ia tidak pernah merasa bahwa Do  bin itu pria, beda dengan Jin Ho. Jin Ho kesal dan tanya mengapa In hee  harus membicarakan ini dan ia pergi, tapi In hee tanya lagi, "Apa yang  membuatmu pindah ke Sang Go jae? Sangat kebetulan sekali?" Jin Ho tidak  menjawab dan ia pergi. In hee menyeringai.
President Han, juga bertemu Kae in.  Ia berkata ia menyesal dengan apa yang dilakukan Chang ryul, anaknya.  kalau tahu bahwa Kae in adalah putri Prof. Park, maka mereka tidak akan  memperlakukan Kae In seperti itu. What? Kae in jelas2 tersinggung  mendengarnya.
Kae  in pulang dan kesal. Young Sun datang dan berkata semua perabot Kae in  yang dijualnya di online-shopnya dibeli pleh Chang Ryul. Kae In semakin  kesal.
Jin Ho  pulang dan mendengar suara kayu dipotong, Jin Ho masuk ke tempat kerja  Kae in dan melihat Kae in berdarah. Jin ho mau membantu, tapi Kae in  bergegas ke kamar mandi. Jin Ho berkata, "Kau tahu orang kadang punya  kebiasaan aneh yaitu melukai diri mereka sendiri ketika mereka marah."  Kae in menjawab, karena aku bodoh, mereka pikir aku gampangan.
Paginya, Kae in bertemu Chang ryul  dan dengan dingin tanya mengapa Chang ryul membeli semua perabotnya?  Chang ryul membelinya karena perabot itu penting buat Kae in dan Chang  ryul akan menyumbangkannya karena ia ingin seperti Kae In. Kae in lalu  tanya apa Chang ryul benar2 mau kembali dengannya? Chang Ryul kaget.
Di rumah, Kae in berdiri di atas  kepala, agar peredaran darahnya lancar (hebat si Sohn Ye Jin bisa  head-stand gini..) Jin Ho melihatnya sampai Kae In selesai dan ia tanya  apa sebenarnya yang terjadi. Kae in melihat ke arah Jin ho dan berkata,  "Aku akan menuntut balas!!"
Jin Ho berkata Kae in bukan tipe  seperti itu, ia bukan pendendam. Kae in berkata ia bisa melakukannya.  Jin Ho berkata, Ibuku, orang yang paling kucintai di dunia ini dulu juga  berkata akan membalas dendam dan ia tidak pernah melakukannya, karena  ibu terlalu sensitif. 
Apa kau tahu mengapa aku berteman denganmu? karena kau persis  seperti ibuku. Itu berarti kau tidak akan pernah bisa balas dendam. 
Kae in frustrasi dan memukulkan  kepalanya ke punggung Jin Ho (persis kaya banging head-nya smiley  hehe..kalo saja temboknya jadi punggung Jin ho hahaha...) Kae in sampai  di rumah dan ia bersumpah seperti Lady Vengeance (dramanya Lee young  ae), dibawah asuhan guru Jin Ho, ia akan menuntut balas. Jin ho merasa  Kae in sebaiknya meneruskan saja hidupnya. 
Kae In menjawab, "Lalu bagaimana  dengan mata ganti mata, hidung ganti hidung?" Jin Ho membenarkan, "Itu  mata ganti mata..dan gigi ganti gigi." (hahaha..ngutip ayat lagi..Mat  5:38)
Kae In dan Jin Ho berdiri di kamar  mandi. Kae in melihat ke arah cermin dan akan mengatakan sesuatu, Jin ho  menggodanya, "Kau tidak ingin balas dendam kan? Ayo, dengan percaya  diri sekarang!" 
Kae  in melihat kaca dan berkata, "Aku cantik" hahaha..Kae in terus  mengatakan pada dirinya sendiri, kau seksi, kau sempurna, dan Jin Ho  tersenyum memandang Kae In.   
Keesokannya, Jin Ho menunggu Kae in  di luar dan Kae in tampil dengan dandanan keren...Jin Ho sedikit tersipu  haha. Jin ho langsung membukakan pintu mobil untuk Kae in. Kae in  berkata mengapa kau melakukan ini, ini menjijikkan. Jin Ho mengingatkan  Kae in, wanita yang menghargai dirinya sendiri pantas mendapat perlakuan  yang baik. Jadi Jin ho berkata, "Masuk, Tuan putri" Kae in menyibakkan  rambutnya dan berkata, "Oh baiklah." Jin Ho ketawa geli.
Mereka pergi nonton film, Jin Ho  tanya Kae in mau nonton apa. Kae in berkata terserah Jin ho. Jin Ho  berkata, kau tidak bisa selalu ikut saja, kau harus punya opini sendiri.  Jin Ho kemudian mengusulkan untuk nonton film aksi, Kae in langsung  berkata, "Konyol, kita nonton film komedi romantis." Jin Ho tertawa, kau  sudah belajar rupanya.
Tiba2 ada yang memanggil Jin Ho.  Keduanya berpaling dan melihat...tara...Yoon Eun Hye! eh Eun Soo. 
Ketiganya minum kopi dan jus  bersama. Jin Ho berkata Eun Soo rupanya cukup terkenal di John Hopskins.  Eun Soo berkata jadi kau dengar gosip itu? Kae in tanya mereka beda  jurusan tapi bagaimana bisa dekat? Eun Soo menjawab, pada dasarnya  mereka hidup di perpustakaan. Jin Ho heran Eun soo sekarang berubah, mau  nonton film, dulu ia belajar terus. Eun Soo berkata Jin ho yang lebih  beruntung, sekarang ia keluar dengan pacarnya. Eun Soo berkata aku belum  punya pacar.
Jin  ho berkata Eun Soo sibuk berkencan dengan pasien2-nya. Kae in  tersenyum, kalau Eun Soo pasti banyak pria yang akan menyukainya.

Ini  mug-nya Coffee Prince :) design by Go Eun Chan
 
Jin Ho berkata Kae in bukan teman  wanitanya (pacar), Kae in membalas, jika bukan teman wanitamu lalu aku  ini teman priamu ya? Eun Soo tersenyum. Kae in tanya apa Jin ho waktu di  kampus dulu juga suka pilih2 seperti ini? Eun Soo berkata jika wajah  Jin Ho tidak seperti itu, ia pasti tidak akan punya pacar. Kae in  berkata, iya aku kira juga demikian dan mereka tertawa. 
Eun Soo tanya bagaimana mereka bisa  kenal, Kae in tersenyum yah, agak susah dijelaskan, waktu itu dia  memegang..(pantat) ku, Jin ho langsung mengangkat gelas Kae in, dan  menyorongkan-nya ke mulut Kae in, ayo minum, Kae in minum, minum  lagi...dan Jin Ho memberi isyarat, jangan berkata apapun.
Eun Soo sedikit terpana, kau bilang  tadi pantat..mu?! Eun Soo memutar cangkir kopinya gelisah..dan ternyata  itu Coffee Prince haha..Eun Soo berdiri, kalau begitu aku pergi dulu.  Jin Ho mengantar Eun Soo. Eun Soo tanya apa Jin Ho ingat, ia pernah  berkata jika Jin Ho melarangnya kuliah di LN, maka ia tidak akan  berangkat. 
Tapi Jin ho tidak melakukannya? Apa  Jin Ho menyesalinya? Jin ho berkata ia minta maaf. Eun Soo berkata, ia  tidak mau ketemu lagi di bioskop dengan Jin ho jika ia belum punya  pacar, kita ketemu lagi 10 th mendatang ya, dan Eun soo pergi tapi ia  berpaling dan berkata, Kae in sepertinya adalah orang yang baik. Eun Soo  pergi.  
Kae in keluar dan berkata mereka  tampaknya pernah pacaran ya. Jin ho menjawab, terlepas dari pria atau  wanita, Eun Soo adalah orang yang paling membuatku terpesona. Dia adalah  orang dengan semangat yang luar biasa untukku. Kae in berkata aku ingin  seperti Eun Soo, seseorang dengan semangat yang luar biasa.
Jin Ho dan Kae in duduk di atas  melihat pemandangan kota. Jin ho berkata, "Aku menyukaimu." Kae in  kaget. Jin Ho mengaku, setelah semua yang ia alami, Kae in selalu  membuatnya tersenyum.
Mereka beranjak, tapi sebelum pergi,  Kae in meminta Jin ho berhenti dan ia menulis di punggung Jin ho dengan  jari, "Di kehidupan mendatang, yang akan, akan datang..kembalilah padaku  sebagai pria...yang bisa mencintai wanita."
Paginya, Jin ho memberi pelajaran  baru, pria suka dengan wanita yang punya selera humor yang bagus. Kae in  senang? benarkah? Kae in percaya diri ia punya bakat disini. Jin Ho  berkata, kau tersandung dan jatuh dan merusakkan barang2..itu slapstick  bukan humor. Kae in lalu menceritakan lelucon tapi tidak berhasil, Kae  in minta Jin ho cerita tapi Jin ho belum dapat ide, dan ia janji akan  telp Kae in nanti jika sudah dapat.
Jin Ho tanya pada Sang jun dan Tae  Hoon tentang lelucon dan akhirnya ia menelepon Kae in sepanjang hari  untuk membuat Kae in tertawa. Sementara itu Kae in pergi ke toko papan  kayu dan ia menerima telp dari Chang Ryul yang berkeras ingin datang,  Kae in memutuskan untuk balas dendam.
Jin Ho telp Kae in lagi dan  menceritakan lelucon, kali ini Kae in tertawa geli, tapi kemudian ia  terbentur oleh papan kayu dan ia langsung pingsan. Jin Ho bergegas ke  toko kayu dan ia mendapat informasi, Kae in sudah dilarikan ke RS. Tapi  ketika Jin ho tiba, justru ia melihat Chang Ryul sudah ada di sana.  merawat Kae in. Jin Ho terpaku melihatnya.
Jin Ho masuk dan dengan manis tanya  apa Kae in baik2 saja dan ia berkata pada Chang ryul, "Aku akan mulai  mencintai wanita ini. Jadi minggir." Jin Ho mendorong Chang Ryul dan ia  menggandeng Kae in keluar dari RS, hanya sesampainya di luar ternyata  tangan Jin ho kosong...itu cuma imajinasi Jin Ho. aarrrgh..!!
Jin Ho tanya pada perawat bagaimana  kondisi Kae in. Perawat tanya apa Jin ho adalah penjaga Kae in, dengan  senang hati Jin ho membenarkan, ternyata Kae in tidak apa2. Jin ho  pergi. Ia berkata hanya ini yang bisa ia lakukan untuk Kae In.
Chang Ryul mohon untuk merawat Kae  in, Kae in berhenti lalu tanya dimana mobil Chang Ryul. Chang Ryul lari  mengambil mobilnya dengan gembira dan minta Kae In menunggunya.
 
No comments:
Post a Comment