
Episode  6 : Teman Serumah Yang Manis
   
Kae In : "Apa salahku mengapa kau  menyiramku dengan air?" Jin ho marah besar dan menyeret Hye Mi yang  berteriak2 dan Tae hoon keluar dari lokasi pesta.  Kae In mengeringkan wajah di toilet  wanita dan tiba2 perutnya sakit, ia langsung masuk ke kamar mandi dan  ternyata ooo..hehe biasa penyakit bulanan cewek..
 
Chang Ryul mendekati Jin ho,"Mengapa  Kae In harus menderita karena berkencan denganmu?" Jin Ho, "Pria yang berdiri di altar  dengan teman baik Kae In seharusnya tidak memusingkan hal ini, iya kan?"
Kae In akhirnya menelepon Jin ho.  Jin ho langsung bergegas  ke kamar mandi, "Kau baik2 saja kan?" Kae In, "Aku tidak apa2, tapi aku ingin minta tolong..aku  perlu itu..kau tahu..itu sesuatu dengan sayap." 
Jin Ho, "Apa yang punya apa?  Siapa yang punya sayap?"
 
Jin Ho berlari dan masuk ke waserda.  Ia langsung menemukan yang ia cari, Jin Ho mendekati rak hanya..ada 3  gadis manis yang berdiri di dekat rak itu dan mereka memandang Jin ho  dengan penuh kekaguman. 
Jin  Ho malu, ia berdiri dekat rak pura2 membaca buku, lalu ia taruh, ia  mengambil apa ya seperti gilette gitu tapi buat cewek, terus Jin ho  meraih pembalut dan kabur....
Ketiga gadis manis itu menyoraki Jin Ho dari jendela  kaca...hahaha
 
Jin Ho menyelipkan pembalut itu di  bawah pintu kamar mandi. Saat Kae In keluar Jin ho mengomel, "Kau ini  katanya wanita, tapi tidak menyiapkan hal2 seperti itu" hehe..hei  kadang2 kita cewek juga suka kelupaan, tahu.  
Kae In ingin menyimpan  pembalut sisanya, ia mau memasukkan tas kresek itu ke kantung Jin Ho,  tapi Jin Ho jelas2 tidak mau, buang saja. Tapi Kae In tidak mau akhirnya  Jin Ho mengalah, ia memasukkan tas itu ke mobilnya dan Kae in menunggu.
  
Chang ryul mendekati Kae in dan  berkata, "Kau datang bersamanya untuk menentangku kan, untuk membuktikan  padaku kan?"  Kae in berkata jangan mimpi, Chang ryul sudah tidak ada  artinya lagi bagi Kae in. Chang ryul berkata ia tahu bagaimana Kae In  dan Kae In tidak akan bisa melupakan seseorang dengan begitu mudah.  
Jin Ho datang dan ia  mendengarnya, ia mau membela Kae In tapi kae in berkata pada Chang Ryul,  "Kau jangan salah paham bahwa aku patah hati denganmu, aku baik2 saja  tanpa dirimu."   Chang  ryul tidak menyerah dan meletakkan tangannya ke bahu Kae in, "Aku tahu  kau masih menyukaiku."
Jin Ho datang dan mendorong Chang Ryul ke  samping, Jin ho, "Sudah tidak  ada lagi yang tersisa diantara kalian." Lalu Jin Ho menggandeng tangan  Kae in dan menuntunnya keluar. weee..gandengan lho mereka ...
  
 Di luar, Jin Ho kaget sendiri,  mungkin Jin ho tidak menyangka reaksinya bisa seperti itu hehe. Kae in  langsung berterima kasih pada Jin Ho dan berkata ini lebih memuaskan  daripada menampar muka Chang ryul.
Mereka masih bergandengan  tangan dan kemudian menyadarinya lalu melepaskan tangan dengan sedikit  aneh. Jin Ho berkata, yah itulah gunanya teman,  
Mereka kembali ke lokasi  pesta, Do Bin berpidato mengenai proyek Museum Dahm, mengenai mimpi dan seni, Kae In jadi  ingat sesuatu yang ditulis ayahnya dalam disertasinya, "Sang go Jae  adalah dunia kecil yang membuat istri dan anakku bermimpi." Kae In  bergumam, "Itulah mengapa aku kasihan pada ayahku, karena aku hidup  seperti orang yang tidak punya mimpi."
 
Mereka kembali ke Sang go Jae, Jin ho  memikirkan kata2 Kae In itu.  Kae in keluar dari kamar dengan kesakitan, ia kena kram  perut karena menstruasi. Kae in cari obat penahan rasa sakit ke  sekeliling rumah dan ternyata obatnya habis. Sedangkan itu sudah malam  dan semua toko obat sudah tutup.
Jin ho tanya apa Kae in mau  pergi ke RS saja ? haha..kram karena menstruasi pergi ke RS ? diketawain  Bidan ...  
Kae  In berkata ia akan menahannya saja sampai besok pagi. Jin Ho kasihan  melihat Kae in, maka Jin  ho melakukan hal yang biasa kulakukan, ber-googling ria dengan keyword :  bagaimana menghilangkan kram. Jin ho membuatkan teh jahe untuk Kae In  dan Kae In senang sekali biarpun sakitnya belum hilang tapi ia senang  karena punya teman pria yang bersedia berbagi sakit kram dengannya. Kae  in minum tehnya dan tidur.  
Tapi saat Jin ho mengecek Kae In lagi, Kae in masih  kesakitan (yah memang ada bbrp cewek yg sakit sekali kalau sedang dapat,  kalau aku sih biasanya pake kunyit,temulawak,ama gula jawa), Jin Ho  akhirnya keluar dan menyalakan mobilnya.
 
Di rumah Jin ho, Hye Mi menangis dan  ibu Jin Ho menghiburnya. Ternyata Jin ho pulang, Jin Ho minta obat  penghilang rasa sakit pada ibunya. Menghindari Hye Mi dan bergegas  kembali.
 
Sampai ke Sang go jae, Jin Ho  langsung ke kamar Kae In. Kae in bergelung di lantai dan Jin Ho  membangunkannya, ia memberikan obatnya dan menyuruh Kae in cepat minum.  Kae in heran darimana Jin ho dapat obat, Jin ho akhirnya berkata ia  pulang dulu minta pada ibunya.
 
Kae In terharu dan ia memeluk Jin ho.  Jin ho kaget, Kae In sangat tersentuh dan berkata, aku mencintaimu, aku  mencintaimu, teman.
 
Jin Ho merasa tidak enak dan ia  langsung melepaskan Kae in tapi Kae in ada satu permintaan lagi...Kae In  ingin Jin ho membantu mengurut perutnya. Jin Ho mengomel tapi lama2 ia  dengan suka rela melakukannya dan Kae In berkata dengan menahan air  mata, dulu biasanya In hee yang melakukan ini.
Kae in tahu bahwa  seharusnya ia membenci In hee, tapi karena semua kenangan manis itu, ia  susah melakukannya.  Jin  Ho akhirnya mengurut perut Kae in. Kae in berterima kasih dan berkata  ayahnya tidak pernah melakukan ini untuknya. Jin Ho seperti ayah dan  teman baginya. Jin ho merasa kasihan, berarti Kae in selama ini sangat  kesepian, Jin ho menepuk2 bahu Kae In, Kae in tersenyum sambil menangis.
  
Paginya Young sun dan anaknya  mengunjungi Kae In, ia langsung masuk dan membuka kamar Kae In. Young  sun kaget sekali dan ia menutup mata anaknya, tapi anaknya dengan lucu  menyingkirkan tangan maminya. Anaknya bertanya, "Ma apa bibi Kae in  menikah?"
Pemandangan di depan mereka memang bisa membuat salah  paham, Kae in dan Jin Ho tidur  bersama di bed Kae In.   Young Sun memanggil Kae in tapi justru Jin ho yang kaget, ia langsung  bangun dan menuju kamar mandi untuk cuci muka.
Anak Young sun  menyusulnya, "Kapan kau menikah dengan bibi Kae In?" Jin Ho berkata ia  tidak menikah dengan bibi Kae In. Anak Young sun, "Tetapi mengapa kau  tidur dengannya?" hahaha..Jin ho tidak bisa menjelaskan dan hanya  mengusir anak itu dan menutup pintu. (lama2 aku pikir apa anak ini yg di  BBF main ke kebun binatang ama Jandi-Junpyo itu ya....mirip)
    
Young Sun dan Kae In di dapur dan  young sun tanya bagaimana mereka bisa tidur di ranjang yang sama, gay  atau bukan. Kae in menjelaskan Jin Ho membantunya menghilangkan  kram-nya.
Jin Ho benar2 orang yg baik, dan tidur di lengannya  ternyata nyaman juga. Seperti tertidur di lengan ayah. Young sun heran  apa Kae in ini dulu "pernah menyelamatkan negara" (ungkapan Korea,  artinya kok bisa beruntung sekali.)  
Young Sun datang sebenarnya mau minta tolong. Ia  butuh model untuk fotonya. Young sun ingin membujuk Jin ho untuk menjadi model, ia sedang  mengerjakan proyek foto dengan konsep keluarga, jadi ia butuh Jin Ho,  Kae in dan anaknya sebagai satu keluarga. Jin ho menolak tapi Young sun  benar2 ahli membuat orang merasa bersalah, dan anaknya juga membujuk.  Akhirnya Jin ho menyerah, ia bersedia.
Apa mungkin ini anak yang sama..cuma  sudah tambah besar..soalnya cara berjalan-nya mirip.
 
 Ketiganya foto di dekat sungai dan  Young sun harus mati2an mengarahkan keduanya, Jin Ho dan Kae in kaku  sekali. Tapi setelah pindah ke studio dan Young sun mengarahkan agar  lebih dekat, seperti saling mencium, kekakuan-nya akhirnya cair.
 Young sun minta Kae in duduk di  pangkuan Jin ho dan Kae in mencium pipi Jin Ho. Jin Ho refleks tersenyum  karena senang dan keduanya kaget karena perasaan aneh yang tiba2  timbul.
 
In hee dan Chang Ryul  bertengkar  lagi, kali ini karena Chang ryul ingin In hee ikut makan malam dengan  salah satu ibu tirinya. In Hee menolak, ia bukan tunangan Chang ryul  lagi dan aneh karena Chang ryul dekat sekali dengan ketujuh! ibu  tirinya.
Kae in  menyediakan spa kaki untuk Jin Ho dan juga lemon tea, bahkan mencoba  memijat pahanya haha..Jin Ho sudah tidak enak dan meminta Kae in  menghentikannya.
Mereka makan dan Young sun sudah memberikan  banyak sekali makanan sebagai ucapan terima kasih dan Jin ho mengomeli  Kae in tentang pola makannya lagi. Kae in berkata ia sudah bagus di  pesta dan membuat Chang Ryul menyesal karena meninggalkan Kae in, jadi  Kae in tidak perlu kursus lagi.  
Tapi Jin ho berkata sikap Chang ryul itu bukan  karena Kae in tapi karena dirinya. Jin Ho berkata masih banyak yang  harus dipelajari Kae in, dan Jin ho mengurangi porsi makan Kae in  menjadi hanya 1/3-nya. Jin ho juga mengkritik cara bicara Kae in  sehingga semakin lembut dan sopan. Tapi Kae in tidak mendengarnya.
  
Kae in memberi Jin Ho hadiah, yaitu  gantungan mantel dengan sarang burung kecil diatasnya. (aku mau itu  ..lucu..) Jin ho berkata ya sepertinya itu bisa berguna. Kae in tanya  mengapa Jin ho tidak berkata terima kasih saja. Jin Ho langsung  merespon, ia mengajak Kae in makan di luar. Kae in langsung senang.  
Jin Ho mengajak Kae in  makan mie. Kae in makan banyak dan bahkan bersendawa dan berjanji tidak  akan melakukannya lagi. Kae in tanya mengapa mereka jauh2 hanya untuk  makan mie. Jin ho berkata ia suka kesini karena ia senang melihat orang  yang sedang lalu lalang. Jin ho sudah tidak pernah kemana-mana sejak  terakhir ia pergi dengan ayahnya ketika ia masih kecil.  
Kae in tanya mengapa Jin ho  tidak pernah ikut tur ketika kuliah, Jin ho berkata ia terlalu sibuk  belajar. Jin ho keras pada dirinya sendiri untuk mengambil kembali apa  yang sudah hilang darinya. Kae in berkata agar Jin ho mengajaknya dalam  perjalanan itu. Jin ho berkata akan mempertimbangkannya. 
Paginya, Presdir Han bertemu  dengan Presdir Choi dan Presdir Han sudah siap dengan rencana liciknya.  Han berkata Choi tidak perlu menghabiskan waktunya dengan arsitek skala  kecil yang tidak bisa memberi jaminan pada proyek berskala besar ini.   
Kae in datang ke  galeri dan In hee kaget melihatnya. In hee selalu merendahkan Kae In  tapi sebenarnya In hee selalu mengingini semua milik Kae in, ya pacar,  ya teman, semuanya, karena jiwa In hee kosong. 
Do Bin ingin Kae in  menciptakan ruang untuk anak agar bisa main dengan aman dan bebas  sementara orang tua mereka mengunjungi museum. Kae in ingin  berkonsultasi dengan designernya furniture apa yang mereka perlukan.  Tapi do bin berkata Kae in lah yang harus menentukannya. Do bin percaya  Kae in bisa melakukannya. Karena ayah kae in pasti sudah mengajarkannya.
Kae in menolak dan berkata ia tidak  bisa dan ia tidak ingin mencemarkan nama baik ayahnya. Do bin  menantangnya, "Apa kau tidak mau menguji dirimu sendiri dan melihat apa  yang dapat kau hasilkan?" Kae in akhirnya menerima tantangan itu dan berterima kasih pada  kesempatan ini.  Do Bin berkomentar, Kae in dan Jin Ho itu beda tapi ada  kemiripan diantara keduanya.
 
Di kantor Jin Ho, Sang jun menerima  e-mail dari MS grup yang berkata bahwa mereka punya jaminan  mengembalikan uang kalau tender gagal.
Choi Do Bin masuk ke kantor Presdir  Choi yang ternyata adalah ayahnya. Do bin berkata bahwa proyek Dahm ini  adalah menemukan inovator dan jika ayahnya tidak mengijinkan perusahaan  kecil berpartisipasi, ayahnya hanya menutup kemungkinan untuk  mendapatkan ide terbaik untuk museumnya. Do bin minta ayahnya  mempercayakan ini padanya.
Ayahnya bukan tidak mau menyerahkan proyek ini ke tangan  Do bin hanya ia takut kehilangan muka. Akhirnya Do bin mengancam, kalau  begitu, ia akan pergi lagi.
Chang ryul juga kesal karena ayahnya mengadakan  kesepakatan gelap lagi untuk menyingkirkan Jin ho. Chang ryul berkata ia  mampu bersaing dengan Jin ho secara adil dan sama. Ayahnya berpikir itu  kekanak-kanakan, karena menang adalah yang paling penting.
Ayah Chang Ryul juga memanggil In  hee ke kantornya dan ia bicara panjang lebar mengenai pernikahan mereka.  In hee dengan kikuk berkata hubungannya dengan chang ryul sudah  selesai. Ayah Chang Ryul kesal dan menghina In hee yang tidak selevel  dengan keluarga mereka.  In  hee kesal dan membalas, ia mungkin tidak sepadan jika bicara tentang  kekayaan, tapi ia menyadari ada hal2 yang tidak bisa dibeli dengan uang,  dan saat pernikahan ia menyadari pria seperti apa yang ingin ia nikahi,  seorang yang bisa ia percaya dan hormati, dan itu bukan Chang Ryul.  
Chang ryul membawa In  hee ke tepi sungai (org Korea ini suka pamer sungainya ..iyalah  bersih..ngga kaya Cikapundung hiks..hiks). Chang ryul berkata di malam  dimana Kae in mengusirnya, dan In Hee mengundangnya minum. Chang ryul  heran mengapa Kae in tidak bisa melihatnya sebagai pria, dan In hee  menjawab ia bisa dan sejak saat itu Chang Ryul jatuh hati pada In hee.   
Chang Ryul tanya,  lalu mengapa malam itu kau mengatakan hal itu padanya. Apa karena  kekayaan dan status keluarganya?  In hee menjawab bukan karena itu. Ini karena Kae in  sangat mencintai Chang ryul. In hee melihat Kae in sangat bahagia dan  jatuh cinta makanya In hee mulai menginginkan apa yang menjadi milik Kae  in, dan ia menyukai pria Kae in yaitu Chang Ryul.  
Tapi kemudian akhirnya In hee  sadar bahwa yang ia cintai adalah dari pandangan Kae in, atas cinta  sejati dan tidak berkesudahan milik Kae in. Dan bukannya pada Chang  ryul. In hee benar2 wanita yang tidak tahu bagaimana mencintai.
Jin Ho dan Sang jun termenung saat  Tae Hoon datang dengan berita bahwa Presdir Han dari MS grup yang akan  mendapatkan tendernya. Jin ho menemui Do Bin tapi Do bin tidak ada. In  hee berkata pada Jin ho mungkin Do bin membujuk ayahnya. Tapi In hee  berkata jika Presdir Choi sudah memutuskan susah diubah.
In hee melihat Jin ho kesal dan ia  menawarkan minum, tapi Jin ho menolaknya, In hee juga menawarkan untuk  mengantar pulang, Jin ho menolak lagi.
 
Jin ho minum2 tapi sendirian, di  pojangmacha dan ia minum sampai jatuh ke lantai.
 
In Hee pulang, Chang ryul  menunggunya. Chang Ryul berkata In hee boleh mendapatkan apartemennya  dan ia akan pergi. Chang ryul minta maaf karena membuat masalah dan  berkata agar In hee tidak mengaburkan fantasi dengan kenyataan lagi. In  hee harus hidup dengan baik dan Chang Ryul pergi.
In hee menangis dan minta maaf karena  sudah mengganggu Chang ryul dan Kae in. Chang Ryul berkata agar In hee  nanti menemukan orang yang ia cintai, bukan pacar orang lain. Chang ryul  berkata ia benar2 mencintai In Hee dan In hee menangis.  
Kae in menunggu Jin ho karena  ia cemas. Jin ho belum pulang dan tidak menjawab telpnya. Jin ho jalan  terhuyung2 pulang dan Kae inlari menyongsongnya.  Jin ho menyambut Kae in,"Oh temanku  Park Kae In!" Jin ho mengoceh panjang lebar.
 
 Setelah di dalam, Kae in tanya  mengapa Jin ho minum banyak. Jin ho menjawab yah ada kalanya seperti  ini, dimana kau perlu minum.
Jin ho menangis,  Jin Ho, "Aku berlari dengan kencang,  mendengar orang2 berkata aku gila. Aku berlari, tapi aku hanya anak  kecil. Anak yang tidak bisa melakukan apapun saat ayahnya meninggal.  Sangat tidak adil sampai membuatku menangis. Tidak ada yang bisa aku  lakukan. Hanya anak kecil yang memukuli tembok. Sejauh apapun aku lari,  aku selalu ada di tempat yang sama."  
Jin ho menangis dan Kae in mendengarkannya, ia  juga menangis. Kae in memegang wajah Jin ho, "Jin ho sshi, apa kau  menangis?" Jin ho melihat ke arah Kae in dan Kae in menghapus air mata  dari wajah Jin ho. Jin ho mendekat dan mencium Kae in!
 
No comments:
Post a Comment