Setelah dipijat, Kae In tidur pulas  di sofa, Jin Ho masuk ke kamarnya dan ia mencoba menenangkan diri atas  kejadian di restaurant, di depan Choi Do Bin lagi. Tapi tenang ini demi  proyek.
Paginya, Kae In bangun dan ia ingat  sudah mempermalukan Jin Ho dan ia ketakutan. Kae In dengar Jin Ho akan  keluar dari kamar dan ia pura2 jatuh ke lantai dalam keadaan tidur. Jin  Ho mau membangunkan Kae In tapi tidak berhasil, lalu pergi.
Kae In bangun setelah Jin Ho pergi  dan ke kamar mandi, Jin Ho menyelinap ke kamar mandi untuk  menakut-nakuti Kae In. Jin Ho ingin Kae In minta maaf karena kejadian  kemarin, tapi  Kae In pura2 tidak ingat dan berkata kalau mabuk ia tidak  ingat apapun. Jin Ho kesal dan pergi.
Jin Ho dan Sang Jun mengunjungi  lokasi Museum Dahm, Sang Jun berkata, "Orang itu sepertinya menyukaimu."  Jin Ho salah paham ia pikir Sang Jun menyebut Do Bin, ia langsung  berkata, jangan ngawur, memang pria bisa menyukai pria juga? Sang Jun  bingung, maksudnya Kae In.
Mereka bertemu lagi dengan ayah Chang Ryul, dan saling  menyindir. Jin Ho berkata satu2nya kesalahan yang dibuat ayahku adalah  mempercayai orang kepercayaannya. Presdir Han tidak terlalu terpengaruh.
Kim In Hee dan Hye Mi bersamaan  datang ke kantor Jin Ho, keduanya saling melihat dari ujung rambut  sampai ujung kaki. Hye Mi berkata ia adalah tunangan Jin Ho, In Hee  heran bukankah orang itu gay? Jin Ho datang dan ia memang lebih ramah  dan sopan pada In hee karena In hee adalah orang kepercayaan Do Bin,  sedang Hye Mi diacuhkan saja.
In Hee mengundang Jin Ho ke pesta gala, disana kau akan  bertemu banyak kontak profesional. Jin Ho sangat berterima kasih apalagi  saat In hee juga memberi tips tentang kebiasaan Do Bin, Jin Ho bahkan  mengantar In hee kembali ke museum. In hee sangat senang dan ia  mengundang Jin Ho makan malam, Jin Ho langsung mengiyakan, gantian In  hee yang kaget, apa pria ini benar2 gay?
Chang Ryul kebetulan ke museum dan  melihat keduanya yang sedang bicara dengan akrab dan ia panik.
Jin Ho berusaha berlatih bicara di  toilet untuk menjelaskan pada Do Bin bahwa yg dikatakan Kae In tidak  benar. Ia bukan gay. Jin Ho bertemu Do Bin dan mereka minum kopi  bersama. Jin Ho mulai menjelaskan bahwa ia bukan gay, tapi Do bin  berkata ia tidak peduli masalah pribadi orang, ia hanya ingin Jin Ho  melakukan yang terbaik dalam desainnya.
Do Bin suka dengan kepandaian Jin Ho  apalagi saat Jin Ho juga menguasai lukisan, ia menyarankan agar  mengoleksi lukisan Kandinsky saja dan bukan lukisan karya Klimt.
Young sun ke rumah Kae In dan  membawa tiram dari ibunya. Kae In mengaku ia membuat masalah lagi dan  bercerita mengenai kejadian memalukan di restaurant dan Young sun tidak  percaya ini. Young sun akhirnya menyuruh Kae In membayar kesalahannya  dengan masak untuk Jin Ho, jalan menuju hati pria adalah melalui  perutnya. 
In hee  menelp Jin Ho dan berkata bossnya Choi Do Bin ingin makan malam  dengannya, Sang Jun kagum dengan kemampuan Jin Ho. Kae In dan Young sun  juga mencari film untuk ditonton bersama Jin Ho. Kae In memilih film  Brokeback Mountain-nya Ang Lee hahaha...Kae in beralasan ini adalah cara  agar Jin Ho bisa terbuka dengan kondisi dirinya di depannya. (masalah  gay dan lesbian juga adalah masalah sensitif di Korea, banyak pria gay  yang tidak terbuka karena kultur dan lingkungannya.)
Jin Ho mendengar anak buahnya  googling di internet untuk mencari tahu apa yang diinginkan wanita untuk  Natal, ternyata mereka ingin teman gay. Jin Ho jadi ingin tahu dan Sang  Jun melihatnya.
Jin  Ho pulang dan Tae Hoon menguntitnya, ia janji pada Hye Mi untuk cari  tahu dimana Jin Ho tinggal selama ini. 
Hye Mi menghabiskan waktu menemani  Ibu Jin Ho ke spa, dan mereka sangat cocok, bagai ibu mertua dan menantu  kesayangannya. Tae hoon akhirnya tahu bahwa Jin ho tinggal di sang go  jae. Lalu Tae hoon segera lapor pada Hye mi.
dia datang..dia datang..
 
Young sun dan Kae In menyiapkan  makan malam, sepanjang waktu Kae in terus minta bantuan Young sun. Kae  in benar2 tegang dan ia ketakutan ketika Jin Ho pulang. Young sun  mencoba mencairkan suasana dan menasihati mereka agar bicara dengan  santai dan jangan terlalu resmi, tapi Jin Ho tidak terlalu tertarik dan  masuk ke kamarnya. Young sun harus pulang untuk menjaga anaknya dan Kae  In sendirian.
Jin  Ho keluar dan mereka membicarakan lagi masalah di restaurant dan Kae in  tetap berkata ia tidak ingat, lalu Jin Ho pura2 Kae In punya hutang  padanya, dan Kae in menyangkalnya..berarti ingat dong..
Jin Ho tersenyum dan ia ingin Kae in  menulis kontrak jika Kae in mengatakan orientasi seksualnya lagi maka  Kae In harus bersedia melakukan apapun yang diminta Jin Ho. Kae in  mengiyakan dengan terpaksa dan kontrak di stempel. 
Kemudian Kae in mengatakan ia masak  untuk makan malam dan mengundang Jin Ho. JIn Ho akhirnya memakannya dan  ia berkata, "Yah rasanya lumayan untuk dimakan manusia." Dan Jin Ho  memakan semua sendirian tidak membaginya dengan Kae In. Kae in mencoba  lagi menawarkan nonton film tapi Jin Ho berkata ia tidak punya waktu  nonton dengan Kae In.
Chang Ryul dan In hee rebutan apartemen lagi, kali ini Chang Ryul  yang di dalam dan mengganti passw pintunya. Mereka bertengkar tentang  apa saja dan akhirnya Chang Ryul memeluk In hee dan mohon agar In hee  menerimanya kembali.
In Hee hanya berkata jika hatinya sudah pergi maka tidak akan  kembali, ia selalu suka dengan yang baru dan terbaik, Chang Ryul bukan  yang terbaik. Baginya pria itu seperti tas keluaran terbaru, ia akan  selalu memburu yang terbaru dan paling bagus. Chang Ryul akhirnya  berkata tidak ada satupun yang boleh meninggalkan apartemen, In hee  setuju, tapi Chang rYul tidak boleh mencampuri urusan pribadinya.
Kae in akhirnya nonton film  sendirian, tapi bukan Brokeback. Jin Ho keluar dan Kae in minta  diambilkan air. Kae in reflek memanggil Jin ho, In hee ya, ia masih  terbiasa dengan In hee. Jin Ho membawakan Kae in air dan berkata In hee  pasti sudah lama sekali jadi teman Kae in. Kae in berkata ya sudah 10  th.
Kae in  menawarkan popcorn, Jin Ho berkata, "Kau tahu itu akan langsung jadi  lemak."(la aku buat omelet ama cappucino sambil ngeblog..pantesan aku  tambah gemuk akhir2 ini sigh...) Kae in tidak peduli, dan Jin Ho makan  popcorn juga, Kae In tanya, memangnya kenapa dengan lemak perut? Jin Ho  tidak suka jika perutnya berlemak.
Kae in tanya kapan Jin Ho tahu  pertama kali kalau ia gay, kalau ia beda dari yang lainnya? Jin Ho tidak  menjawab. Kae in berkata lagi, ia tahu ketika berusia 7 th. Jin Ho  kaget, jadi kau lesbi? Bukan, saat aku tahu bahwa aku berbeda dengan  anak lain. Saat aku melihat ibu teman2ku datang ke acara di sekolah dan  bahwa ibuku tidak akan datang.
Kae in berkata mungkin kau tahu  bagaimana rasanya itu. Kae in terus saja tanya kapan Jin Ho tahu ia suka  dengan sejenisnya, Jin Ho tidak menjawab dan hanya menyumpal mulut Kae  In dengan popcorn.

Kayanya  mau balas adegan ini deh, waktu Jae Kyung menutup mulut JunPyo dg  popcorn ya..haha..

I  amused with Min Ho and food encounters haha..
Paginya, Jin Ho mendapat musibah,  ia kena diare, ia merasa sakit saat di kantor, Jin ho benar2 putus asa  menahan perutnya yang sakit sambil berjalan, satu tangan menahan perut  satu di bagian pantat haha..menahan agar tidak meledak. Jin ho pasti  keracunan seafood. Jin Ho kesal sekali, sambil duduk di toilet, Jin Ho  merancang pembunuhan yang perlahan dan menyakitkan buat Kae In.
Kae in ikut interview pekerjaan, dia  pikir interview untuk posisi designer, ternyata posisi sekretaris dan  Kae in langsung ditolak. Chang Ryul melihatnya. Chang Ryul mengikuti Kae  In. Kae In putus asa dan makan ramen sendirian lalu pulang dan  kehujanan. Chang Ryul melihat Kae In dari jauh.
Jin Ho menemui Choi Do Bin untuk  janji makan malam, tapi Do Bin melihat wajah Jin Ho pucat dan keringat  dingin, ia mengulurkan saputangan-nya dan usul apa kita menjadwal ulang  saja, kau kelihatan tidak enak badan. Do bin minta saputangan-nya  kembali, katanya saputangan ini punya nilai sentimentil. (jd ingat kata2  Jandi, perjumpaan yang paling indah adalah seperti saputangan..hehehe)
Jin Ho pulang ke rumah dan ia  melihat Chang Ryul ada di luar rumah. Jin Ho marah karena tiram, makan  malamnya yang batal. Kae in sangat mencemaskan Jin Ho dan ia lari kesana  kesini di sekitar rumah mencari obat diare, rambutnya basah karena  kehujanan jadi lantai ikut basah.
Kae in terus tanya tentang diare Jin  Ho yang membuat Jin Ho tambah marah, "Berhenti berkata Diare!!" lalu Jin  ho berteriak lagi karena Kae in membuat lantai basah, lalu ia mengambil  handuk dan meminta Kae in mengeringkan rambutnya sebelum kena flu.
Jin Ho mendengar keributan di dapur,  ternyata Kae in memecahkan piring. Jin Ho membantu membersihkan  pecahannya. Apa kau bisa sehari saja tidak membuat kekacauan. Kae in  membalas, Apa kau bisa sehari saja tidak mengusikku?
Ternyata Kae In membuat bubur untuk  Jin Ho. Jin Ho menyuruh Kae In mencicipinya dulu siapa tahu itu beracun.  Jin Ho melihat jari Kae in yang luka, Kae in berkata itu karena masak  kemarin. Tiba2 Chang Ryul yang mabuk memanggilnya dari luar rumah.
Jin Ho melihat wajah Kae in dan Jin  Ho berkata jangan keluar. Kae in berkata ia tidak akan keluar. Tapi Jin  Ho yakin Kae In akan keluar.
Ternyata Kae In keluar. Jin Ho  masuk ke kamar Kae In dengan tensoplas di tangannya, tapi melihat Kae In  tidak ada, ia bergumam, "Jeon Jin Ho menang lagi." Wajahnya sedikit  kecewa.
Kae In  menemui Chng Ryul dan tanya apa alasan Chang Ryul memilih In hee dari  yang lain, alasannya karena In hee memberikan semuanya untuknya,  sementara Kae In hanya sebatas lengan (maksudnya In hee mau tidur dengan  Chang Ryul), Chang Ryul berkata Kae in sangat tidak matang dan naif. 
Kae In menjawab, bahwa ia sudah  sangat bahagia bisa bersama Chang Ryul, setiap ciuman, setiap telp, dan  bergegas menemui Chang Ryul tanpa peduli penampilannya karena ia sangat  ingin menemui Chang Ryul. Chang Ryul berkata, mereka beda, Kae In tidak  sesuai dengan dirinya sebagai orang dewasa dan sejajar.
(well, I think pria yang mau  ceweknya tidur dengannya sebelum menikah adalah org yg egois dan tidak  bertanggung jawab. Mencintai bukan berarti menuntut ceweknya melakukan  apapun keinginannya, jika mencintai berarti he will take care of his  girl until the wedding day. Apalagi pake mengancam akan putus jika tidak  dituruti, well kataku..putus saja, who scares? Because every girl is so  precious.)
Kae  in merasa ini kesalahannya. Tiba2 ponsel Chang Ryul berbunyi, ternyata  In Hee, Chang Ryul keceplosan dan berkata ia tinggal dengan In Hee. Kae  In sangat terluka dan ia tidak percaya Chang Ryul berani menemuinya  padahal ia masih tinggal dengan In Hee. Kae in marah dan menyuruh Chang  Ryul pergi.
Kae In masuk ke rumah, Jin Ho  menunggunya, "Dasar bodoh, kau ini seperti anak anjing, ditinggalkan  majikannya, lalu lupa dan langsung lari ketika dipanggil namanya. Apa  kau tahu kau terlihat sangat menyedihkan sekarang?" 
Kae In, "hentikan!" Jin Ho terus  saja mengomelinya. Kae in murka, ia memukul Jin Ho dengan bantal2 dan  memukul dada Jin Ho. Kae in : "Apa kesalahanku? Mengapa kau membuatku  terlihat begitu menyedihkan? Mengapa?" Jin Ho, "Kau yang melakukannya  pada dirimu sendiri."
Kae In, "Kau tidak pernah menunggu telp sepanjang hari dari orang  yang kau suka. Atau merasa hatimu akan meledak hanya melihat orang itu.  Kau bisa mati dan bangkit dari kubur dan tidak pernah tahu. Orang yang  membuatku merasa seperti itu tadi memanggilku keluar, tidak peduli  betapa salahnya aku. Aku ingin mendengar suaranya. Apa yang bisa  kulakukan? Seperti inilah aku, apa yang bisa kulakukan?"
Kae In menangis dan mata Jin Ho juga  berkaca-kaca. Mereka akhirnya menenangkan diri dengan minum2. Kae In  mengulang kata2 Chang Ryul. Jin Ho menyebut Chang Ryul bastard. Jin Ho  meminta Kae in melupakan Chang Ryul. Kae in berkata ia tdk bisa dan  berkata ini salahnya. Jin Ho, "Buatlah dia menyesal kehilangan wanita  sepertimu"
Kae In tiba2 seperti mendapat ide, ia  melihat ke arah Jin Ho dan bersandar pada Jin Ho, Kae In tanya, "Maukah  kau membuatku menjadi seorang wanita?" 
Jin Ho kaget.
 
No comments:
Post a Comment