Personal Taste episode 13
Kae In sadar dan tidak ingat apa yang  terjadi, ia pikir ia hanya jatuh.
Paginya, Kae in bangun dan ia  bergumam, "Aku lihat wajah ibuku." dan juga ia merasa mimpi buruk. Jin  Ho keluar dan membiarkan Kae In istirahat. Jin Ho turun lagi ke basement  dan mengamatinya, ia melihat sesuatu dan merasa tertarik, tapi dari  atas Kae In memanggilnya.
Kae in senang, tapi ia merasa lebih  baik melakukannya sendiri, saat Kae in mengeringkan rambutnya, Jin Ho  melihat leher Kae in dan dengan lembut mencium punggungnya. Jin Ho  berkata lembut, "Jangan sakit lagi." Lalu memeluk Kae in dari belakang. 
Sang Jun dan Young Sun menuju ke  Sanggojae. Young Sun membawa makanan untuk Kae in. Young sun juga minta  Sang Jun jangan menerima uang Kae in. Sang Jun berkata mereka tidak akan  menerimanya karena setelah diselidiki, ternyata kontrak itu dari Chang  Ryul. Sang Jun menambahkan, sebenarnya Jin Ho mau mengatakannya pada Kae  in, tapi ia tidak tega saat melihat Kae In begitu bahagia dan  bersemangat dengan kontrak barunya.
Mereka sampai ke Sang Go Jae, dan Tae  Hoon menelp. Jin Ho, Jin Ho kena tuntutan hukum. Jin Ho tidak mau Kae  In mendengarnya, maka ia menutupi dengan mengalihkan topik pembicaraan  seperti ganti cartridge printer dsb, agar Kae In tidak cemas. Setelah  itu Jin Ho minta maaf pada Young Sun dan Kae In dan ia ke kantor dengan  Sang Jun.
Kae in  langsung makan dengan lahap agar cepat pulih dan tidak membebani Jin Ho.  Young Sun mencoba menyinggung bahwa Jin Ho punya masalah bisnis, tapi  Young Sun juga tidak bisa mengatakan semuanya, ia hanya minta Kae In  harus bisa menjadi "wanita sejati" untuk tahu apa yang terbaik untuk Jin  Ho.
Kae In  menundukkan kepala dan dengan malu berkata, "Aku kira aku sudah menjadi  wanita sejati sekarang." Young Sun langsung tertarik dan ia berpikir  hal2 yang macam2, sampai Kae In menambahkan, "Yang kumaksud adalah  ciuman itu!" Hm..Young Sun merasa tidak ada yang menarik dengan itu, dan  ia lalu menjelaskan macam2 ciuman, ciuman di tangan, di dahi, dsb. Kae  In tanya, "Lalu kalau di leher apa artinya?" Young Sun semangat lagi,  karena itu menunjukkan atau berhubungan dengan gairah.
Jin Ho menyelidiki tuntutan-nya,  ternyata datang dari pekerja bangunan yang terluka di episode awal, yang  sudah keluar dari RS tanpa komplain apa2. Tiba2 ia menuntut perusahaan  Jin Ho. Kontraktornya tanya mengapa ia tiba2 menuntut Jin Ho? Ternyata  ada dalang di belakang pria ini, siapa lagi...
Jin Ho menemui Chang Ryul dan Chang  Ryul mengakuinya, ia berkata, "Aku hanya ingin mengimbangi kelicikanmu."  Jin Ho benar2 tidak mengerti apa maksud Chang Ryul, akhirnya Chang ryul  tanya, "Mengapa kau pindah ke Sang Go Jae? Kau pasti tahu, kalau Sang  Go Jae adalah konsep dibalik proyek Dahm. Kae In pasti sangat terluka  jika Jin Ho berbohong hanya karena proyek."
Jin Ho, "Tidak peduli alasan apapun  aku pindah ke Sang Go Jae, perasaanku terhadap Kae In tulus." Chang  Ryul, "Kau seperti anak yang berteriak serigala..serigala/sekali lancung  ke ujian, kata2mu tidak akan dipercaya, lihat apa yang terjadi, coba  saja kau katakan semuanya."
Do Bin menyadari hari ini adalah  ulang tahun Kae In (and her dad has not called her yet? oh..,my daddy  aja sms kalo aku ultah hehe biarpun dah punya anak juga..) Do Bin  mengkonfirmasi ini pada In Hee. Do Bin sudah menyiapkan 3 tiket ke ice  rink (tempat main ice skating) sebagai hadiah untuk Kae In.
In hee melihat kesempatan untuk  mendorong Chang ryul pada Kae In dan mengatakan ini kesempatan bagi  Chang Ryul untuk mengambil hati Kae in.
Chang Ryul ragu2 apa tidak apa-apa  memberikan hadiah ultah untuk Kae In? Lalu Chang Ryul mencari hadih,  pertama ia ingin membeli mawar dan perhiasan, tapi ia berubah pikiran.  Kae In bukan In Hee. 
Chang Ryul mampir ke museum dan memberikan amplop pada Kae In. Kae  In berkata ia tidak suka ada di dekat Chang Ryul, Chang Ryul mengerti.  Ia memberikan amplop itu pada Kae in sebagai hadiah Ultah. CHang Ryul  memberikan uang yang bisa dipakai untuk membantu Jin Ho. Jin Ho tidak  akan menerimanya kalau dari Chang Ryul tapi mungkin kalo dari Kae In.
Kae In lupa kalau ia Ultah hari ini  dan mengembalikan amplop itu dia tidak bisa memberikan uang pada Jin Ho  dengan berbohong. Chang Ryul sedikit kecewa tapi ia sadar ia salah  karena mengira mereka akan menerimanya.
Jin Ho datang dan tentu saja melihat  keduanya. Jin Ho melotot pada keduanya. Chang Ryul pergi. Kae In  menjelaskan, ia tidak menerima pemberian Chang Ryul dan bahkan Kae in  berkata, Chang Ryul sebenarnya memikirkan Jin Ho. Jin Ho membalas, "Dan  kau, apa kau pernah memikirkanku?" Kae in jadi terluka dengan kata2 Jin  Ho karena ini seperti tuduhan bahwa Kae In tidak peduli dengan Jin Ho.  Jin Ho pergi dengan marah. 
Do Bin melihat Kae In tidak bersemangat dan duduk  dengannya. Do Bin tahu Kae in murung karena Jin Ho dan ia menganalogikan  dengan matematika. Apa kau bagus dalam pelajaran matematikamu di  sekolah? Kae in menjawab tidak. Do bin berkata aku juga tidak. Aku biasa  berpikir teman ku yang pintar matematika juga pasti pintar mengatasi  masalah hidup. Jika kita bisa mengerti cinta seperti soal matematika,  kia bisa tidak saling menyakiti dan hanya mencintai saja.
Do Bin, "Aku yakin kalau Jeon Jin Ho  itu matematikanya pasti lebih buruk dari kita berdua." haha...Love it,  Sir!   
Do Bin  mengeluarkan amplop dan mengambil satu tiket, sebelum menyerahkannya  pada Kae In, DO Bin mengeluarkan dirinya dari hubungan mereka. Do Bin  menawarkan tiket untuk berbaikan pada Jin Ho dan berkata tiket ini hanya  berlaku hari ini saja. Do Bin, "Happy Birthday!" ia memberikan  hadiahnya sambil meremas tiket yang satu lagi, oh..I hurt too..kenapa  aku lebih simpati pada Do Bin? why? why? his acting is wow..
Young Sun dan Sang Jun di kantor Jin  Ho dan mendiskusikan bagaimana menyiapkan ulang tahun untuk Kae In, dan  juga memikirkan bagaimana keduanya bisa lebih intim. Mereka  membayangkan, kue, lilin, dan anggur dan bahkan membayangkan membuka  tutup botol anggurnya. Saat mereka toast, keduanya saling berpandangan  dan merasa aneh. Wow..hei Young Sun unni, you've already had a husband!  don't even think about it!
Keduanya kaget sebentar, dan Young sun melanjutkan semua  skenarionya, dan berkata itu pasti akan berhasil untuknya, karena Young  Sun hanya mengalami ultah versi pria malas, dengan lilin di pie coklat,  soju, dsb. Keduanya bertemu mata lagi, Sang Jun berkata, "Itu terdengar  bagus juga."
Keduanya  jadi gugup saat Jin Ho masuk. Mereka langsung menutupi dengan berkata  ini adalah ulang tahun Kae In, dan benar saja, Jin Ho tidak tahu itu.
Jin Ho pulang dan Kae in masih  sedikit jengkel. Jin Ho sudah kembali lagi seperti biasa dan berkata  agar Kae In siap2, pacarmu yang berpikiran sempit ini ingin mengajakmu  keluar untuk berbaikan. 
Kae in menjawab, "Wanita itu berkata padaku bahwa dia  tidak ingin pergi kencan dengan pria berpikiran sempit."
Jin Ho membalas, "Bukankah tidak  menerima maaf itu lebih sempit lagi?"
Setelah berpikir sejenak, Kae in  setuju dan ia ngomel, ia setuju karena ia tidak mau menyia-nyiakan tiket  ini. Jin Ho tidak tahu maksud Kae In sampai mereka sampai di arena ice  skating. 
Kae In  berkata ia disini karena tiket ini. Jin Ho sempat cemburu saat tahu Kae  In dapat tiket dari seorang pria, ia baru tenang saat tahu itu dari Do  Bin. Kae in berkata dalam drama setiap pasangan pergi ke arena ice  skating sambil bergandengan tangan dan bermesraan, ia ingin mencobanya.
Jin Ho senyum, ia tahu maksud Kae in  dengan membandingkan kencan mereka dengan drama2 itu (kaya BBF ya..)
Kaya  gini...?
Di Sang Go Jae, Sang Jun dan Young  Sun menyiapkan surprise birthday party untuk Kae in. Jadi ketika mereka  kembali, mereka menemukan Sang Go Jae dalam kondisi romantis, dengan  lilin2, kue, dan anggur. 
Jin Ho meminta Kae In mengucapkan harapannya. Kae in  berharap tidak ada lagi kebohongan diantara mereka. Jin Ho merasa tidak  enak. Maksud Kae in soal gay itu, tapi Jin Ho masih menyembunyikan soal  Sang Go Jae.
Jin  Ho memutuskan untuk mengaku dan berharap Kae in masih mencintainya saat  mendengarnya. Jin Ho memberanikan diri untuk mengatakannya tapi di saat2  terakhir Kae in menghentikannya ia ketakutan, dan mengubah topik  pembicaraan. Apa Jin Ho tidak menyiapkan hadiah untuknya?
Jin Ho menggoda, "Aku hadiahnya.  Kenapa? Aku tidak cukup bagus jadi hadiah?" (hayo..siapa yang mau LMH  jadi hadiahnya ...aneh2 aja.) Kae In yang sudah di bawa ke toko lingerie  (baju tidur/dlm) oleh Young Sun tahu apa artinya dan ia berkata ia  minta waktu sebentar untuk siap2. Jin Ho tidak mengerti apa maksudnya  dan ia juga merasa hari ini bukan kesempatan baik untuk mengaku.
Jin Ho kembali ke basement dan  membuat catatan untuk memperbaiki ruangan itu agar lebih bagus untuk Kae  In. Jin Ho selalu ingin membuat sesuatu untuk membuat Kae in senang.
Jin Ho melihat benda yang membuatnya  tertarik lagi. Ternyata itu tabung yang biasa untuk menyimpan blue  print arsitektur. Jin Ho membukanya dan di dalamnya ada blueprint Sang  Go Jae! 
Kae In  gelisah dan ia menelp YounG Sun. Kae In mengira Jin ho akan berkata ia  ingin tidur dengan Kae In dan Kae In ketakutan. Kae in gugup sekali dan  jantungnya berdebar kencang. Lagipula, Jin Ho berkata ia adalah hadiah  ulang tahun untuk Kae in, dan Youg sun setuju, itu adalah undangan untuk  hubungan fisik. 
Kae in bingung lalu ia harus  bagaimana, Young sun berkata untuk membangun mood saja daripada tertekan  dengan situasinya.
Yang berarti...main ?
Mereka main dan jika kalah atau kehilanga giliran, maka  hukumannya disentik dahinya. Jin Ho kesal ketika Kae in menjentik  dahinya dan Kae in jadi merasa bersalah saat melihat dahi Jin ho merah,  ia langsung meniup2nya, kedekatan ini membuat mereka grogi lagi.
Jin Ho melompat dan keduanya  meninggalkan permainan dan kembali ke kamar masing2.
Kae in mengeluh pada boneka Jin  no-nya, Kae in takut Jin Ho kecewa dengannya. Ia ingat Chang Ryul  meninggalkannya karena ia menolak tidur dengan Chang Ryul. 
Sementara itu Jin Ho mencoba  mengendalikan hormonnya, dan ia ingat Kae In berharap bisa memiliki pria  yang mencintainya, tidak peduli apakah ia tidur dengan pria itu atau  tidak.
Tiba2 malam itu hujan lebat, lengkap  dengan petir dan halilintar. Kae in ketakutan dan ia menerobos ke kamar  Jin Ho dan memohon agar boleh tidur disini.
Keduanya akhirnya tidur di ranjang  Jin ho dan Jin Ho menceritakan saat ia mahasiswa, Kae in tertidur. Jin  Ho mengeluh, "Apa kau sudah lupa kalau aku ini pria? Jika kau melakukan  ini terus, ini membuatku susah."
Jin Ho mencium dahi Kae in, Kae in  berkata dalam hati, "Menggunakan badai sebagai alasan, aku mencoba  menjadi berani. Tapi kau melindungiku dengan kepercayaan. Apa kau benar2  tidak mengerti pengakuanku? Ini adalah ramalan cuaca dari Park Kae In  si pemalu, yang berharap hujan lagi besok."
Paginya, Jin Ho sudah berangkat ke  kantor dan tidak membangunkan Kae in. Sampai kantor, Jin ho menelp Kae  in dan menggodanya, semalam kau tidur mendengkur dan menggertakkan gigi,  jadi aku tidak bisa tidur. Tepat saat itu Sang Jun dan Tae Hoon datang  dan mendengar kata2 Jin ho. Mereka berpikir sudah terjadi sesuatu  diantara mereka berdua, Jin Ho mengatakan bukan seperti itu, tapi  keduanya tidak percaya.
Kae in juga berkata pada Young Sun,  mereka tidur bersama semalam, tapi Young Sun tahu ini tidak seperti yang  ia maksudkan. Kae in berkata, "Bukankah Jin Ho itu keren? Dia seorang  pria yang tahu bagaimana menjaga wanita yang ia cintai, dan pria  impianku." Young Sun membalas, "Ya, pegangan tangan dan bermimpi saja  terus." 
In Hee  ikut nimbrung dan dengan sarkastis berkata betapa mengesankan Kae in  menerima hadiah dari mantan pacarnya. YounG sun langsung ingin memukul  In Hee. Kae in menahannya. Kae in berkata pada In hee, ia lupa hari  ulang tahunnya dan minta In hee pergi. In Hee keluar dengan kesal.
Jin Ho mengeluarkan cetak biru Sang  Go Jae. Dan ia melihat sesuatu yang lain, ada kertas lagi di dalamnya.  Jin Ho merasa itu adalah sesuatu yang lain, bukan Sang Go Jae, ia masih  belum tahu apa itu. (guess..cetak biru Dahm..?)
Presiden Han dan Chang Ryul di mobil  mereka, dan ayah Chang Ryul merasa ia harus menemukan cetakbiru Sang Go  Jae, untuk mendapatkan proyek ini.
Jin Ho dan Kae In bertemu untuk minum  kopi dan mereka bermain busa cream kopi dan dijadikan kumis, keduanya  mulai dekat lagi dan bahkan Jin Ho mendekat untuk mencium Kae In, Kae in  tanpa sadar mundur dan posisi mereka jadi aneh seperti ini :
In hee the most shameless woman ever,  menemui Ibu Jin Ho. In hee berkata ia adalah teman baik Jin Ho dan ia  prihatin dengan hubungan Jin Ho dan Kae in. Saat ini Jin ho sedang  menghadapi masalah bisnis dan itu karena Kae In. Kae In masih  berhubungan dengan Chang Ryul padahal ia juga pacaran dengan Jin Ho.  Jadi Chang Ryul sengaja cari gara-gara dengan Jin Ho.
Tapi Ibu Jin Ho juga tidak percaya  begitu saja walaupun ia tanya apa yang bisa ia lakukan untuk membantu  Jin Ho. Ibu Jin Ho tanya apa maksud In hee mengatakan ini padanya dan  jika In hee dulu dengan Chang Ryul, bukankah itu lebih baik untuk In Hee  jika Kae In dan Jin Ho tetap bersama? Agar In Hee bisa kembali dengan  Chang Ryul?
In  hee menjawab ini bukan tentang perasaannya, dan hanya merasa kasihan  jika Jin Ho menghancurkan hidupnya seperti ini. In hee mengusulkan agar  Ibu Jin Ho membujuk Kae In, Kae In pasti akan mengerti kalau Ibu yang  bicara. Ugh..this woman..
Dimana pasangan kita? 
Jin Ho dan Kae in dengan ceria  belanja untuk keperluan rumah tangga.
Kae In mendorong Jin Ho pulang ke  rumah ibunya, Jin Ho berkata ia hanya punya Sang Go Jae untuk pulang,  saat ia tidak tidur di Sang Go Jae, ia menginap di kantor.
Jin Ho berkata ia tidak apa2 "hanya  bergandengan tangan" saja dengan Kae In, Jin Ho tidak akan mendesak Kae  In, karena sebesar itulah Jin Ho ingin bersama Kae In.





No comments:
Post a Comment