sinopsis personal taste episode 2
   
Kae in shock. "Kapan ?" ia tanya  pada In hee. Awalnya In Hee merasa bersalah tapi ia berkata, akulah yang  akhirnya dipilih Chang Ryul dan aku memutuskan untuk menjalani  pernikahan ini.
Chang  Ryul masih merasa menyesal, tapi In Hee berkata, apa orang yang  berkencan harus menikah? Young Sun tidak tahan lagi, ia berteriak, "Kim  In Hee" lalu langsung menyerang In Hee. Petugas keamanan dan sekretaris  Chang Ryul membawa mereka pergi. Jin Hoo dan Sang jun hanya bisa merasa  kasihan pada Kae In. Kata Jin ho, ini fantastik..Han Chang ryul sedang  membakar dua sisi lilin.
Kae In dan Young Sun (eh aku ingat ini yg jadi di 18 vs  29) dibawa ke ruang sound system dan tanpa mereka sadari anak young Sun  mengutak-atik perangkat sound system. Tepat saat Kae In berkata..pria  yang menikah hari ini adalah pacarku dan wanita nya adalah orang yang  selama 10 th ini menjadi teman baikku. Young Sun langsung berkata, kau  tidak sadar? kau benar2 bodoh! Dasar perempuan jalang, ia selalu merebut  pacar orang, dan dari semua pria di dunia, mengapa memilih pacar teman  baiknya?! Dan semua itu terekam... ke semua ruangan. Di gedung itu ada  pasangan lain yang menikah. keduanya kaget sekali dan langsung keluar.
Kae in dan Young Sun menyadari apa  yang dilakukan anaknya dan langsung keluar. Di luar, semua pasangan  tegang dan marah2. Saat bertemu pasangan Chang ryul-In hee, Kae in hanya  minta maaf telah merusak harinya dan ia mengucapkan selamat. Young Sun  masih murka pada In hee. Young Sun sempat menampar In hee. Kae in dan  Young Sun jalan pulang dan mereka berpisah, Kae in jalan sendirian.
Sementara itu Jin Ho mengejar Do Bin  dan sengaja menabrak mobil Do Bin yang berada di parkiran untuk  mendapatkan kontak. hihi...
In hee dan Chang Ryul bertengkar, Chang ryul terpengaruh  kata2 Kae in yang ia dengar lewat intercom dan mereka bertengkar, In hee  tidak mau pergi bersama Chang ryul dan pergi sendiri. Pernikahan batal.  Ayah Chang Ryul marah dan memukulnya (hei ayah chang ryul yg jadi  ayahnya Jandi hihi), ia berkata jangan panggil aku ayah jika kau tidak  melakukan hal yang pantas sebagai anak!
Kae in ada di penyeberangan, saat  lampu berubah hijau ia tidak jalan, dan baru mulai melangkah saat lampu  akan menjadi merah kembali.
Di jalan, Jin Ho melihat Kae in  jalan sendirian dengan pandangan kosong dan membuat kemacetan. Kae In  tidak peduli ia terus jalan sambil menangis.
Jin ho dan Sang jun tiba di kantor.  Sang jun mendapat info jika proyek itu tidak jadi menunjuk arsitek asing  tapi proposal harus terbuka, Jin Ho senang, jika demikian mereka bisa  bersaing dengan adil. Tae hoon menunggu mereka dan ingin mendapatkan  pekerjaan-nya lagi. Ia bahkan berkata ia punya rahasia memenangkan  tender museum, Jin ho tertarik, Tae hoon berkata, "Hyung apa kau pernah  dengar rumah bernama Sang-go-jae?" (btw, aku suka rak segi 6 Jin Ho yg  dipojok)
Di rumah Kae In (Sang Go Jae), ada  rentenir mencari Won Ho. Ternyata, Won ho hutang pada rentenir itu  dengan jaminan rumah. Sehingga Kae In setelah dari pernikahan Chang ryul  harus menghadapi kenyataan bahwa ia berhutang 10 juta Won atau Rp 100  juta, kalau Kae In tidak bisa bayar, ia akan kehilangan rumahnya! Bahkan  karena bunga sekarang total hutangnya 30 juta Won dan jatuh tempo 2  April 2010. Astaga....
Jin Ho mendengarkan Tae Hoon, menurut ayahnya, kepala perusahaan  MS yang memiliki museum jatuh cinta dengan rumah tradisional Korea. Dia  sudah meminta Prof Park untuk membuat design museum tapi ditolak, jika  Jin Ho bisa mengintip ke dalam Sang Go Jae, maka ada kemungkinan kita  bisa memenangkan  tender museum.
Kae In duduk sendirian dan ia mendapat telp, ia pikir  Lee Won ho, ternyata ayahnya. Kae in kaget, apalagi saat ayahnya tanya  apa ada masalah? Kae In menjawab tidak ada. Kae In memastikan apa  ayahnya benar akan pulang bulan Agustus dan setelah telp ditutup Kae in  berkata, "Jika ayah pulang, mati aku."
Kae in masuk ke kamar kosong In Hee  dan ia menghela nafas. Kae In menelepon Young Sun. Young Sun datang dan  mengira Kae in bersedih, hanya..saat Young Sun melihat lagi, ternyata  Kae in makan nasi campur. Young Sun hanya bisa menasihati agar Kae In  terus terang saja pada ayahnya. Hubungan Kae In dan ayahnya tidak begitu  baik.
Young Sun  hanya berkata, mengapa oh mengapa ayahmu harus mencintai ibumu seperti  itu? Ayah Kae in masih bersedih atas kematian ibu Kae In.
Jin Ho mempelajari beberapa foto  tentang Sang go Jae, dan Sang jun datang dengan informasi bahwa  arsiteknya membangun rumah itu untuk isteri yang dipujanya, tapi  isterinya meninggal, sejak itu ia hidup dan mengajar di luar negeri.  Hanya putri tunggalnya yang tinggal di Sang Go Jae.
Sang jun berkata ini bagus, dengan  pesona Jin ho, maka ia tidak akan kesulitan merayu gadis itu agar bisa  masuk ke Sang go jae. Sang jun juga berkata ibu gadis itu terkenal  sangat cantik, maka gadis itu juga pasti sangat cantik. Jin ho  memutuskan akan mengunjungi Dan art gallery besok dan Sang jun boleh  mengikuti gadis itu.
Kae in duduk memainkan kursi mainan  kecil dan ia ingat saat di buaian ibunya, Kae in berkata, "Aku ingin  ayah memberiku pengakuan, tapi akhirnya aku seperti ini lagi, tapi hari  ini aku boleh menangis kan?" Ijinkan aku menangis hanya untuk hari ini  saja lalu aku akan membuang semuanya dan bangkit lagi, bu..lagipula aku  adalah putrimu yang pemberani Kae In. Kae In menangis, "Ibu..."
Paginya, Kae in berbicara dengan  seseorang di telp, ternyata ia bicara dengan layanan hoki seperti Mama  Loreng (yg tdk akan memberikan jawaban) dsb, Kae In akan mendapat  penyelamat dari timur. Kae In, "Apakah pria?" Peramal, "Bukan pria." Kae  In, "Jadi wanita?" Peramal, "Bukan wanita." Kae in pusing apalagi saat  menyadari tagihannya. Kae in langsung menutup telp-nya.
Sang jun mengetuk pintu dan siap  dengan bunga. Ia siap merayu si pemilik rumah agar bisa masuk. Kae in  keluar dengan kondisi berantakan dan keduanya langsung shock dan saling  mengenali. Sang Jun kaget karena, pertama lingkaran hitam di skitar mata  Kae in dan kedua, ia sadar bahwa Kae in adalah wanita dari pesta  pernikahan itu. Kae In langsung berkata bukan dan menutup pintu, tapi ia  keluar lagi dan memastikan "Apakah kau datang dari timur?" Sang jun  langsung  menelepon Jin ho, "kita ada dalam masalah besar."
Kae in mendapat telp dari toserba  dan bertemu dengan manajernya yang bernama...Gu Jun Pyo! Furniture Kae  in ditolak karena tidak sesuai dengan selera pasar.
Jin ho menemui Do Bin yang sedang  bersama ayah Chang Ryul. Ayah Chang ryul pura2 ramah pada Jin ho  sebagai putra mantan atasannya. Ayah Chang Ryul pura2 menegur Jin ho  mengapa tidak pernah berkunjung ke rumah dan mengajak Jin ho makan siang  bersama karena ia sudah seperti anaknya sendiri. Tapi Jin Ho menolak.  Do bin berkata ia akan menunggu proposal Jin ho. Saat choi Do Bin  berlalu, ayah Chang ryul berkata pada Jin Ho, bahwa anak muda dengan  semangat itu bagus, hanya ia harus bisa membedakan antara semangat dan  kebodohan.
Kae In  dan young Sun kembali dari supermarket itu dengan truk penuh furniture  Kae In. Kae in melihat Won Ho di depan rumah, dan Jin ho kebetulan juga  di sekitar Sang go Jae. 
Won Ho menyadari kedatangan Kae in dan lari. Kae in  mengejar dan Jin Ho mengikuti mereka. Kae in tidak bisa lari dan  terkilir. Ia minta Jin ho menangkapkan Won Ho untuknya. Akhirnya Won ho  tertangkap dan Won ho mengaku bahwa ia menghabiskan semua uang  pinjamannya dan tidak bisa menjelaskan pada Kae In. Kae In awalnya marah  tapi justru merasa kasihan pada Won ho.
Mereka pergi ke restauran dan bahkan  Kae in membelikan makan siang untuk Won ho. Kae In berkata ayahnya akan  kembali lebih cepat dari yang ia kira, ia perlu uang sekarang dan Kae In  berpikir mengenai menyewakan kamar In hee. Jin ho yang selama ini  mengikuti mereka, menjadi tertarik.
Won ho berkata akan ke kamar kecil  dan kabur. Kae in menunggu, lalu ia mencari Won ho, dan kaget saat  menyadari Won ho kabur. Jin Ho mendekatinya dan berkata, "Apa kau ini  idiot?" 
Jin Ho  menyadari kaki Kae in yang terkilir dan ia membawa Kae In ke RS, tidak  menghiraukan protesnya dan bahkan membayar tagihan RS-nya. Kae in  mencurigai motivasi Jin Ho, mengapa menjadi baik dan Jin Ho mencoba  mengajar Kae in untuk berterima kasih. Jin Ho berkata daripada  membayarnya, mengapa Kae In tidak mengijinkannya melihat rumah Kae In.
Jin Ho berkata ia mencari tempat  tinggal baru dan kebetulan mendengar pembicaraan kalian. Kae In semakin  curiga, pria dan wanita, tinggal seatap, kita tidak bisa melakukan itu.  Kae in tidak mengijinkan Jin Ho melihat Sang go Jae.
Mereka sampai di rumah dan Jin ho  masih mencoba meyakinkan Kae In, tapi tidak berhasil. Young Sun membuka  pintu dan setelah melihat Jin ho, ia segera minta Jin Ho menunggu dan  menarik Kae in. Young Sun membujuk Kae In untuk mengubah pikirannya.  Mengapa Kae in harus menolaknya, Kae in butuh uang dan teman, dia punya  uang dan butuh kamar.
Young Sun mengingatkan, bukankah Jin Ho itu gay? Kae In bertanya2,  apa bisa berhasil. Kae in menjadi tertarik dengan ide serumah dengan  pria gay, Jin ho bisa memasak, menjadi teman belanja, dan bahkan bisa  facial bersama.
Akhirnya  Kae In bersedia memberi kesempatan dan Young Sun mengundang Jin ho  masuk. Jin Ho langsung jatuh hati pada rumah itu. Perpaduan serasi  antara modern dan tradisional.
Jin Ho berkata pada Sang jun di kantor, ia akan tinggal  serumah dengan Kae In. Sang Jun tidak percaya Jin ho berhasil. Sang jun  berkata jika Kae in menyukainya, Jin Ho maju saja. Jin ho berkata itu  tidak akan terjadi. 
Sementara itu Young Sun dan Kae In masih mengagumi Jin Ho. Dan  akhirnya, Kae in, Young Sun, Sang jun, dan Jin Ho bertemu di Sang go Jae  untuk tanda tangan kontrak. Sang jun dan Young Sun-lah yang mengurus  kontraknya sedang Jin ho dan Kae in tetap dingin saja. Setelah segel  dibubuhkan, Jin ho minta Kae In menjaga kebersihan. Kae In menyetujuinya  dan ia juga minta Jin ho menjaga batas2 di dlam rumah.
Sang jun berkata Jin Ho sudah  seperti adiknya sendiri dan ia mengelus lutut Jin Ho. Gerakannya itu  semakin meyakinkan kedua wanita itu bahwa mereka pasangan gay. Tapi baik  sang Jun maupun Jin Ho tidak menyadarinya. Mereka langsung menuju kamar  Jin ho untuk berbenah.
Jin Ho terluka kakinya dan Sang jun mau menolongnya, tapi  ini yang di dengar Young Sun dan Kae in dari luar kamar, Sang Jun,  "Buka celanamu...jangan khawatir, aku akan pelan2..oke, aku akan  masuk.."
Young  Sun merasa hubungan mereka mengagumkan tapi Kae in ingat pada Tae hoon  dan ia menyangka Jin ho ganti2 pasangan. 
In Hee kembali dari bulan madunya dan  ia pindah ke tempat barunya, hanya saja Chang ryul sudah terlanjur di  sana, karena diusir ayahnya. Mereka bertengkar dan akhirnya In hee pergi  lagi. Jin ho berkeliling rumah Kae in dan masuk ke ruang kerja ayah Kae  In, Jin ho mengintip beberapa lembar cetak biru. Sementara Jin Ho  bicara di telp dengan ibunya, Kae In menyelinap ke dalam ruangan seperti  hantu dan mengejutkan Jin Ho.
Kae In membawa gergaji besar di tangannya, Kae In  mengingatkan semua pelanggaran akan dikenakan hukuman dan membuat Jin ho  menjerit ketakutan dan lari.
Ternyata In Hee kembali ke Sang go Jae! Kae In kaget, In  hee ingin kamarnya kembali, Kae in sudah merusak pernikahannya, In hee  tidak benar2 bersama pacar Kae in, maka yang lalu biarlah berlalu. 
Kae in tidak percaya In hee berani  datang ke Sang Go jae, mereka lalu berkelahi, Jin Ho jadi keluar kamar  dan mengeluhkan keributan ini.
In hee tidak percaya Kae In menyewakan kamarnya pada pria  lagi. In Hee bahkan dengan tanpa malu menasihati Kae in bagaimana  seharusnya Kae in hidup. 
Kae in membalas, In Hee pasti  tertarik pada teman barunya karena In hee ingin mencuri pria darinya,  dan In Hee berkata bahwa ia bisa mendapatkan pria mana saja, tidak ada  pria yang menolaknya. 
Kae in yakin sekali kali ini ia bisa membuat In hee diam, Kae in  berkata kau bisa mencoba ribuan tahun untuk menggoda Jin Ho. Itu tidak  akan berhasil. Karena dia Gay!
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment